Imbas Work From Home, Penumpang MRT Turun 90 Persen dalam Sepekan

28 Maret 2020 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MRT melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
MRT melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah semakin masif dilakukan demi memitigasi penyebaran virus corona. Imbauan tersebut berdampak pada turunnya jumlah pengguna transportasi umum, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yakni penurunan jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan bahwa terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan.
Tercatat jumlah penumpang MRT Jakarta mulai Senin (23/3) sampai dengan Kamis (26/3) secara berturut-turut 13 ribu, 10 ribu, 2 ribu (libur), dan terakhir di angka 9 ribu penumpang dalam satu hari.
"Dilihat dari data sepekan ini, penurunan jumlah penumpang mencapai 90 persen," ujar William dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/3).
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
William mengatakan, jika penurunan itu terus meningkat, MRT Jakarta bakal memberlakukan pola operasi kereta dengan mempercepat waktu tempuh menjadi 20 menit.
"Apabila jumlah penumpang semakin mengalami penurunan, mulai Senin 30 Maret 2020, kita akan memberlakukan pola operasi kereta dengan headway 20 menit sepanjang waktu operasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga tetap mengimbau agar masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah serta menjaga jarak atau social distancing. William memastikan upaya pencegahan penyebaran virus corona di MRT juga terus dimaksimalkan.
"Kami akan terus memantau dan melakukan evaluasi kebijakan terkait operasional MRT Jakarta selama masa tanggap darurat bencana pandemi ini," pungkas William.