IMF: Ending KTT G7 Bikin Prospek Ekonomi Global Makin Gelap

12 Juni 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merkel dan Managing Director IMF Christine Lagarde (Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)
zoom-in-whitePerbesar
Merkel dan Managing Director IMF Christine Lagarde (Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperingatkan prospek ekonomi global dari hari ke hari semakin gelap. Hal itu diungkapkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, atas kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan jargon “America First”-nya.
ADVERTISEMENT
Reuters menyebut ini merupakan kritik pertama sebuah lembaga ekonomi global, terhadap kebijakan ekonomi AS. Sebelumnya, Trump juga menolak menanda tangani komunike bersama yang dirumuskan dalam KTT G7 di Quebec, Kanada. Komunike itu menyebutkan perlunya "perdagangan yang bebas, adil dan saling menguntungkan" dan pentingnya memerangi proteksionisme.
Trump yang telah memberlakukan kenaikan tarif impor baja dan aluminium, sangat geram dengan kenyataan tingginya defisit perdagangan negara itu. Trump juga menyalahkan negara-negara sekutu lama AS seperti Kanada dan Uni Eropa. "Sekarang itu perdagangan yang adil itu disebut perdagangan bodoh kalau enggak timbal balik,” katanya melalui akun twitter-nya @realDonaldTrump.
IMF yang berkantor pusat di Washington, sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2018 dan tahun depan di kisaran 3,9%. "Tapi awan di cakrawala yang kami cermati sejak enam bulan lalu, semakin gelap dari hari ke hari. Saya akan sampaikan gambarannya nanti," kata Lagarde.
Donald Trump dan pemimpin negara G7 (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan pemimpin negara G7 (Foto: Reuters)
“Awan terbesar dan tergelap yang kita lihat, terkait kemerosotan kepercayaan dalam mengelola cara-cara perdagangan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Christine Lagarde mengungkapkan itu di Berlin, setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan para pemimpin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Bank Dunia, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Organisasi Buruh Internasional dan Bank Pembangunan Afrika.
Sebelumnya, usai KTT G7 Merkel mengatakan Uni Eropa akan menerapkan langkah-langkah balasan terhadap tarif AS dan mendeskripsikan penolakan Trump terhadap komunike G7 sebagai "serius dan sedikit menekan".