IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Kemenkeu Pastikan Pemerintah Percepat Vaksinasi

28 Juli 2021 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini menjadi hanya 3,9 persen, dari sebelumnya 4,3 persen. Penurunan proyeksi ini dipengaruhi oleh kenaikan kasus COVID-19 hingga merebaknya varian Delta yang meningkatkan risiko perekonomian.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah akan terus fokus pada upaya pengendalian pandemi, melindungi kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing. Dengan adanya ancaman dari varian Delta, Indonesia terus memperkuat kebijakan di sisi kesehatan dan perlindungan sosial.
Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang PPKM Level IV hingga 2 Agustus 2021 guna tetap mengendalikan pandemi yang saat ini sudah mulai menunjukkan penurunan kasus. Pemerintah juga memastikan ketersediaan vaksin dan mempercepat vaksinasi bagi masyarakat.
"Selain itu, Indonesia juga terus fokus pada kebijakan prioritas di bidang kesehatan seperti mempercepat vaksinasi, memperkuat 3T, dan mendorong disiplin 5M," ujar Febrio dalam keterangannya, Rabu (28/7).
Untuk membantu masyarakat terdampak di tengah penerapan kebijakan PPKM, menurutnya, APBN hadir memberi perluasan perlindungan sosial dan dukungan bagi UMKM, yang diiringi upaya percepatan penyalurannya.
Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. Foto: facebook
Dengan kembali meningkatnya tren kasus harian global, semua negara tidak boleh lengah dan harus terus mewaspadai penyebaran COVID-19 serta risiko munculnya varian COVID-19 yang baru. Febrio menuturkan, Indonesia harus dapat belajar dari pengalaman berbagai negara dalam kurun waktu 1,5 tahun terjadinya pandemi, di mana pemulihan akan terjadi apabila diiringi dengan penanganan kesehatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
“Pandemi COVID-19 memberikan ketidakpastian yang sangat tinggi terhadap ekonomi. Kita perlu sangat hati-hati dan terus menjaga disiplin pada protokol kesehatan. Kita juga belajar bahwa akselerasi vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pengendalian kasus," jelasnya.
Di level global, pimpinan dunia, seperti dalam forum G20, menggunakan seluruh upaya untuk mengatasi eskalasi gelombang baru COVID-19 akibat varian Delta. Hal tersebut dilakukan dengan menjamin akses vaksin yang merata ke seluruh negara serta memastikan ketersediaan dana untuk memberikan stimulus, baik itu di bidang kesehatan maupun perlindungan sosial.
Dengan demikian, diharapkan tingkat kasus COVID-19 di berbagai negara pun dapat segera dikendalikan. Vaksinasi memang merupakan salah satu kebijakan kunci bagi setiap negara untuk mengendalikan pandemi COVID-19.
Indonesia sendiri saat ini menargetkan untuk mendorong vaksinasi harian di tingkat 1,5 juta dosis, dan akan terus ditingkatkan secara gradual. Per 27 Juli 2021, total kumulatif vaksin yang telah diberikan pada masyarakat mencapai 63,94 juta dosis.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Febrio juga mengatakan bahwa pemerintah memastikan jumlah vaksin tersedia agar percepatan vaksinasi dapat dilaksanakan sesuai target. Ke depan, pemerintah akan tetap bekerja keras untuk terus melakukan percepatan vaksinasi agar pelaksanaannya konsisten sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Melalui kebijakan pengetatan serta berbagai upaya yang dilakukan di bidang kesehatan, Indonesia diharapkan dapat mengatasi lonjakan pandemi COVID-19, sehingga proses pemulihan ekonomi pun dapat berjalan dengan baik," tambahnya.