IMF Sebut Ekonomi Asia Pasifik Tangguh Meski Melambat, Bagaimana dengan China?

30 April 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dana Moneter Internasional atau IMF menilai ekonomi Asia Pasifik dalam kondisi yang cukup tangguh, meskipun ekspansi ekonominya akan melambat dalam dua tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Reuters, disinflasi yang cepat dan pertumbuhan ekonomi di negara kawasan yang positif, diprediksi akan membantu ekonomi Asia Pasifik menuju 'soft landing'.
Pada tahun lalui, IMF melaporkan ekonomi kawasan Asia Pasifik tumbuh sebesar 5 persen. Adapun pada tahun ini, pertumbuhan ekonominya melambat menjadi 4,5 persen dan 4,3 persen pada 2025.
Perlambatan struktural di China, termasuk koreksi di sektor properti, akan tetap menjadi faktor utama dalam memperlambat pertumbuhan.
IMF menilai kawasan ini tetap rentan terhadap guncangan harga komoditas dan gangguan perdagangan yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Pertumbuhan di Tiongkok, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, diperkirakan melambat dari 5,2 persen pada tahun 2023, menjadi 4,6 persen pada tahun ini dan 4,1 persen pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
“Menurunnya inflasi dan, akibatnya, prospek pelonggaran moneter lebih awal telah meningkatkan kemungkinan terjadinya soft landing, baik di Asia dan global,” demikian laporan dari IMF.