news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IMF Turunkan Lagi Proyeksi Ekonomi Indonesia, Jadi Minus 1,5 Persen di 2020

14 Oktober 2020 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Indonesia (International Monetary Fund/IMF) menurunkan kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi minus 1,5 persen di tahun ini. Sebelumnya dalam proyeksi di Juni 2020, IMF memprediksi ekonomi RI minus 0,3 persen di tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Semua pasar negara berkembang dan kawasan ekonomi berkembang diperkirakan akan mengalami kontraksi tahun ini, termasuk negara berkembang di Asia, di mana negara-negara besar, seperti India dan Indonesia, terus berusaha mengendalikan pandemi,” ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam laporan World Economic Outlook: A Long and Difficult Ascent seperti dikutip kumparan, Rabu (14/10).
Dia melanjutkan, penurunan proyeksi ekonomi itu dipengaruhi oleh penyebaran virus corona yang terus berlanjut. Sementara sistem kesehatan seperti kewalahan menangani pandemi tersebut.
Gopinath menjelaskan, pandemi COVID-19 telah merusak sejumlah sektor ekonomi, terparah adalah sektor pariwisata hingga sektor keuangan.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Meski demikian, IMF memproyeksi perekonomian Indonesia akan pulih dan tumbuh positif 6,1 persen di tahun depan. Proyeksi ini tetap sama seperti di Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, IMF juga memproyeksi ekonomi global menjadi minus 4,4 persen. Proyeksi ini membaik dari sebelumnya di Juni 2020 sebesar minus 4,9 persen.
Proyeksi terbaru IMF mengasumsikan bahwa kebijakan-kebijakan jaga jarak terkait pandemi COVID-19 akan berlanjut hingga 2021 dan penularan baru akan turun di seluruh dunia pada akhir 2022.
“Kami memproyeksikan resesi yang tetap dalam di 2020, tapi relatif tidak separah proyeksi kami pada Juni,” jelasnya.
Dia menambahkan, revisi naik ekonomi global tersebut didorong oleh pertumbuhan di negara-negara maju dan China yang melebihi perkiraan pada kuartal II 2020. Selain itu, ada tanda-tanda pemulihan akan meningkat pada kuartal III.
Meski demikian, Gopinath mengingatkan bahwa krisis akibat pandemi COVID-19 ini masih jauh dari usai. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi masih terbatas ke depannya. Sehingga, perekonomian global tahun depan dipangkas menjadi 5,2 persen, dari proyeksi 5,4 persen pada Juni 2020.
ADVERTISEMENT
“Meskipun ekonomi global sudah kembali, pemulihannya akan berjalan lama, tidak merata, dan tidak pasti,” pungkasnya.