IMF-World Bank Minta Negara Maju Salurkan Vaksin ke Negara Berkembang

4 Juni 2021 10:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kemasan Vaksin Corona Sinovac (kiri) dan Kemasan vaksin COVID-19 yang diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma (kanan).  Foto: REUTERS dan ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
kemasan Vaksin Corona Sinovac (kiri) dan Kemasan vaksin COVID-19 yang diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma (kanan). Foto: REUTERS dan ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional atau IMF dan Bank Dunia (World Bank), meminta negara-negara maju menyalurkan kelebihan stok vaksin COVID-19 mereka ke negara-negara berkembang. Kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara maju, membuat mereka menyimpan stok vaksin bahkan melebihi yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
"Pandemi COVID-19 tidak akan selesai sampai semua orang memiliki akses ke vaksin, termasuk orang-orang di negara berkembang," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pernyataan bersama IMF-World Bank, dikutip kumparan Jumat (4/6).
"Akses vaksin di seluruh dunia menawarkan harapan terbaik untuk menghentikan pandemi virus corona, menyelamatkan nyawa, dan mengamankan pemulihan ekonomi berbasis luas," lanjut Malpass dan Georgieva.
Bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), IMF-World Bank telah mendesak dunia internasional menyalurkan pendanaan USD 50 miliar ke negara-negara berkembang, agar mereka bisa membeli vaksin untuk bersama-sama mengakhiri pandemi global ini.
Anggota kepolisian berjaga di dekat Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/5). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
IMF-World Bank meminta negara-negara yang kelebihan pasokan vaksin dalam beberapa bulan mendatang, untuk melepaskan cadangan vaksin yang surplus tersebut sesegera mungkin. Langkah ini, lanjut mereka, harus dilakukan secara transparan kepada negara-negara berkembang, dengan rencana distribusi yang memadai.
ADVERTISEMENT
"Kami mendesak negara-negara berkembang bergerak cepat untuk menerapkan rencana pengadaan dan distribusi vaksin serta upaya komunikasi guna menyampaikan pentingnya vaksinasi COVID-19," lanjut mereka.
Sementara ke negara-negara produsen vaksin COVID-19, Malpass dan Georgieva mendesak peningkatan produksi untuk memberikan akses dan kemudahan bagi negara berkembang.
"Mendistribusikan vaksin secara lebih luas merupakan kebutuhan ekonomi yang mendesak dan keharusan moral," tambah IMF-World Bank.