Impor Sayuran dari China dan Afrika Melambung di November 2018

17 Desember 2018 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap Neraca Perdagangan November 2018. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap Neraca Perdagangan November 2018. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laju impor selama November 2018 sebesar USD 16,88 miliar, menurun 4,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), namun meningkat 11,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jenis barang nonmigas, impor sayuran di November 2018 mengalami kenaikan 140 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan kenaikan mencapai USD 57 juta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (17/12), impor sayuran ini paling banyak dari China yakni sebanyak 94 ton atau senilai USD 81 juta di November 2018. Selanjutnya impor sayur dari Etiopia sebanyak 3 ton atau senilai USD 3,04 juta, dan dari Australia sebanyak 1,4 ton atau senilai USD 1,4 juta.
Secara rinci, jenis sayuran yang paling banyak diimpor adalah bawang putih, yang mengalami kenaikan USD 55 juta di November 2018. Selanjutnya kacang-kacangan yang mengalami kenaikan USD 1,4 juta, kentang naik USD 862.301, serta bawang bombay yang naik USD 270.860.
ADVERTISEMENT
Impor yang mengalami kenaikan hingga 470 persen dari Oktober 2018 ke November 2018 adalah minuman, kenaikannya mencapai USD 75,2 juta. Secara rinci, impor minuman etil alkohol mengalami kenaikan hingga USD 77,5 juta di Noveber 2018, air mineral berkarbonasi naik USD 771.334, serta wine naik USD 236.842.
Ilustrasi Sayuran (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sayuran (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Disusul oleh impor nikel yang meningkat 404 persen, naik USD 45,8 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Selanjutnya, impor lokomotif dan peralatan kereta api juga mengalami kenaikan USD 21,5 juta atau naik 58 persen di November 2018.
Namun demikian, ada juga sejumlah barang yang mengalami penurunan impor, seperti kulit berbulu yang turun 90,98 persen atau senilai USD 1,24 juta di November 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Disusul oleh bahan bakar mineral yang turun 55 persen atau senilai USD 1,41 miliar di November 2018, begitu juga dengan impor sutra yang turun 51 persen atau senilai USD 542 juta.
ADVERTISEMENT