India Larang Ekspor Gandum, Pasokan Tepung Terigu di RI Aman?

14 Mei 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dayaram Kushwaha dan Gyanvati sedang memanen gandum di desanya di desa Jugyai di negara bagian pusat Madhya Pradesh, India. Foto: Reuters/Danish Siddiqui
zoom-in-whitePerbesar
Dayaram Kushwaha dan Gyanvati sedang memanen gandum di desanya di desa Jugyai di negara bagian pusat Madhya Pradesh, India. Foto: Reuters/Danish Siddiqui
ADVERTISEMENT
India melarang ekspor gandum. Diketahui gandum merupakan bahan dasar tepung terigu, dan produk-produk olahan dari tepung terigu meliputi biskuit, roti, hingga mi instan.
ADVERTISEMENT
Namun, kebijakan India itu dinilai tak akan terlalu berpengaruh terhadap pasokan untuk Indonesia. Pasokan produk gandum seperti tepung terigu disebut masih aman untuk menyuplai pabrik pengolahan pangan di seluruh Indonesia.
"Posisi produknya di pasar sekarang aman, dalam artian permintaan bisa dipenuhi, tidak ada semacam penurunan suplai dari pabrik. Saya sudah cek di pabrik," kata Mantan Ketua Umum Asosiasi Industri Roti, Biskuit dan Mi Instan (Arobim), Sribugo Suratmo, saat dihubungi kumparan, Sabtu (14/5).
Sribugo menjelaskan, pabrik-pabrik tepung terigu di Indonesia telah menyiapkan pasokan untuk tahunan. Sehingga kondisi ini tidak membuat pasokan tepung terigu berkurang.
"Sebelum terjadi sesuatu (larangan ekspor), pabrik-pabrik atau perusahan sudah mengamankan pasokan. Memang pasokan dari gandum ini paling besar semua dari luar negeri (impor)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Adapun soal India melarang ekspor gandum, Sribugo mengatakan masih banyak opsi-opsi negara produsen gandum lainnya yang bisa memenuhi kebutuhan Indonesia.
"India kan salah satu, India itu kan second. Yang utama itu kan Amerika, Australia, New Zealand dan lain-lain," imbuh dia.
Sementara terkait lonjakan harga pangan olahan berbahan baku tepung terigu seperti roti, biskuit dan mi instan, Sribugo tak bisa memastikan. Namun kata dia, saat ini pasokan tepung terigu masih mencukupi.
Shivam Kushwaha, putra Dayaram Kushwaha dan Gyanvati, bermain di ladang gandum di desa Jugyai di negara bagian pusat Madhya Pradesh, India. Foto: Reuters/Danish Siddiqui
Justru, Sribugo menilai lonjakan harga pangan olahan dari tepung terigu di dalam negeri lebih disebabkan faktor lainnya, seperti infrastruktur produksi di Indonesia.
"Tidak ada yang suplainya kurang, harganya normal, tepung terigu itu nasibnya bukan kayak minyak goreng," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menjelaskan bahwa India merupakan produsen gandum terbesar nomor dua setelah China, dengan kapasitas produksi hingga 107,5 juta ton atau setara USD 3,45 miliar.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau India melakukan proteksionisme dengan larangan ekspor gandum, sangat berisiko bagi stabilitas pangan di dalam negeri," ujar Bhima kepada kumparan.
Bhima menjelaskan, harga gandum di pasar global telah naik 58,8 persen dalam satu tahun terakhir. Imbas dari inflasi pangan itu menurutnya bakal menekan daya beli masyarakat.
"Contohnya tepung terigu, mi instan sangat butuh gandum, dan Indonesia tidak bisa produksi gandum. Banyak industri makanan minuman skala kecil yang harus putar otak untuk bertahan di tengah naiknya biaya produksi," kata dia.