Indonesia dan Vietnam Jajaki Kerja Sama di Bidang Agrikultur dan Akuakultur

22 Maret 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, saat melakukan audiensi dengan Province Chairman of PPC, Hyim Kdoh, Dal Lak Province, di Vietnam. Foto: dok. KemenKopUKM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, saat melakukan audiensi dengan Province Chairman of PPC, Hyim Kdoh, Dal Lak Province, di Vietnam. Foto: dok. KemenKopUKM
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM), menjajaki peluang kerja sama dengan Vietnam di sektor agrikultur dan akuakultur untuk memperkuat kedudukan kedua negara di ASEAN.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, mengatakan, Indonesia dan Vietnam berperan penting dalam sektor agrikultur dan akuakultur di ASEAN.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” kata Teten dalam audiensi dengan Province Chairman of PPC, Hyim Kdoh, Dal Lak Province, di Vietnam, pada Jumat (22/3).
Teten menjelaskan, peluang kerja sama yang akan dijajaki meliputi modernisasi ekosistem bisnis agrikultur dan akuakultur. Modernisasi dilakukan melalui digitalisasi, research and development, hingga pengembangan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di kawasan ASEAN.
Saat ini, Teten mengungkapkan bahwa komoditas yang sedang dikembangkan antara lain, rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu, dan rotan. Lalu, sektor akuakultur di Vietnam meliputi ikan baramundi, udang, dan lobster. Sementara, sektor agrikultur terdiri dari durian, mangga, dan nangka yang juga banyak ditanam di Indonesia.
“Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditi agrikultur dan akuakultur. Ada beberapa komoditas unggulan di sektor agrikultur dan akuakultur yang dibudidayakan di kedua negara, hal ini menjadi baik untuk dikerjasamakan dan ditingkatkan kualitas produksinya,” ujar Teten.
Menurut Teten, hilirisasi akan menjadi platform untuk menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas sehingga meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
“Harapan ke depan, tidak ada lagi kegiatan perikanan dan pertanian perorangan, kecil-kecil, tidak berskala ekonomi dan tidak terencana, semuanya harus by design,” ucap Teten.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio