Indonesia Impor 12 Juta Ton Sampah di 2019

9 Juli 2020 16:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas di atas tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/8). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di atas tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/8). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Indonesia mengimpor lebih dari 12 juta ton sampah kategori non-B3. Impor tersebut dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut disampaikan oleh Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, membahas persoalan sampah impor ilegal.
Kendati angka impor sampah per tahun itu masih cukup tinggi, menurut Srie, angka itu menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Impor limbah non-B3 tahun 2018 ke tahun 2019 itu turun. Di tahun 2018 kita mengimpor sebanyak 14.070.057 metrik ton, lalu 2019 menjadi 12.094.562 metrik ton," jelas Srie dalam rapat yang digelar, Kamis (9/7).
Komisi IV DPR sidak kontainer isi sampah impor di Priok. Foto: Dok. Dedi Mulyadi
Sampah-sampah tersebut berasal dari berbagai negara maju, seperti Belgia, Prancis, Jerman, hingga Jepang.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam, menjelaskan alasan tingginya kebutuhan sampah impor tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia memberi contoh di industri plastik misalnya, sebagian besar bahan baku masih bergantung pada impor. Menurut Khayam, untuk satu industri ini saja butuh total 8 Juta ton bahan baku, namun yang bisa dipenuhi di dalam negeri hanya 2,5 juta ton.
"Industri bahan baku plastik yang asli lokal 2,5 juta ton, yang kita impor hampir 4 juta, recycle lokal itu hampir 1,2 juta ton, ini data 2019. Kemudian kita recycle impor 700 ribu ton, kemudian ekspor recycle hampir 400 ribu ton, jadi total bahan baku hampir 8 juta ton," jelasnya.