Indonesia Masih Banjir Impor Pangan di 2021, Gula Pasir hingga Kedelai

13 Januari 2021 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menyusun bungkusan gula di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menyusun bungkusan gula di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Pemerintah masih akan membuka keran impor pada sejumlah komoditas pangan. Setidaknya ada empat komoditas yang dipastikan akan impor pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengatakan, pemerintah akan melakukan impor gula pasir di tahun ini. Impor gula konsumsi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sampai masa giling tiba.
Dia menjelaskan, kebutuhan konsumsi gula pasir sebanyak 2,8 juta ton setahun. Sementara produksinya hanya 2,18 juta ton. Sehingga ada defisit 620 ribu ton gula, yang akan ditutup dengan impor.
"Kalau kita hitung total kebutuhan gula nasional, termasuk industri totalnya 5,8 juta ton. Sehingga defisitnya total dari industri itu impor sebanyak 3 juta ton, itu setiap tahun kita mengimpor dari luar karena kemampuan produksi kita baru sekitar 2,18 juta ton," ujar Kasdi saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (13/1).
ADVERTISEMENT
Adapun produksi gula hingga Meret mendatang adalah 11.837 ton. Sementara perkiraan kebutuhan gula hingga Maret 688.433 ton dan perkiraan neraca hingga Maret 29.652 ton. Sehingga impor gula hingga dua bulan ke depan mencapai 646.944 ton.
“Pada bulan-bulan kritis, antara Januari sampai Maret, karena April sudah mulai naik gilingnya dengan puncak Mei dan Juni. Kebutuhan 237.000 ton akan dipenuhi kemudian,” katanya.
“Maka pada bulan-bulan kritis itu ada rancangan impor gula sebanyak 323.000 ton pada Februari dan 323.000 ton pada Maret,” lanjut Kasdi.
Pekerja mengangkat kacang kedelai saat produksi tahu di pabrik tahu Sumber Barokah di Kampung Karya Bhakti RT 04/04, Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/1/2021). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Selain gula pasir, pemerintah juga akan kembali melakukan impor bawang putih di tahun ini. Hingga Maret, produksi bawang putih diperkirakan hanya 42.000 ton. Sepanjang tahun ini, pemerintah akan mengimpor 500.000 ton bawang putih.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk daging sapi/kerbau, kebutuhan nasionalnya mencapai 696.956 ton di tahun ini. Sementara produksi atau stok dalam negeri hanya 473.814 ton.
Pasokan impor sampai Maret diperkirakan berjumlah 71.250 ton dan perkiraan impor sepanjang 2021 sebanyak 281.867 ton.
Untuk kedelai, tahun ini pemerintah berencana kembali melakukan impor kedelai mencapai 2,6 juta ton untuk bahan baku tempe dan tahu.
“Untuk kedelai, perkiraan impor 2021 sebanyak 2,6 juta ton,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi.
Dia melanjutkan, dari jumlah impor itu, yang akan tiba di Indonesia sebanyak 650 ribu ton hingga Maret 2021. Sementara sisanya akan dilakukan bertahan hingga akhir tahun.
Namun Agung menggarisbawahi, impor itu hanya untuk kebutuhan bahan baku tempe dan tahu. Sementara jika ditotal impor kedelai, termasuk untuk kebutuhan tepung dan industri lainnya, mencapai lebih dari 5 juta ton di tahun ini.
ADVERTISEMENT