Indonesia Mau Ekspor Listrik ke Singapura dan Malaysia

19 Januari 2021 18:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tol Listrik Sumatera. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tol Listrik Sumatera. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Pasokan listrik PT PLN (Persero) berlebih akibat menurunnya penjualan di dalam negeri. Terbatasnya aktivitas bisnis dan industri selama masa pandemi membuat konsumsi listrik turun. Pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir pun tak sesuai harapan sehingga berimbas pada minimnya peningkatan konsumsi listrik. Di sisi lain, pasokan listrik PLN terus bertambah karena adanya program 35.000 MW.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi berlebihnya pasokan listrik PLN, pemerintah berencana menjualnya ke luar negeri. Singapura dan Malaysia menjadi negara tujuan ekspor listrik.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, ekspor listrik ke Singapura bisa dilakukan melalui jaringan transmisi antar pulau. Pasokan listrik di Jawa bisa disambungkan ke jaringan Sumatera-Riau. Dari situ, akan dikirim ke Singapura.
"Kita punya potensi (ekspor) antara lain ke Singapura. Kita lagi jajaki nanti kita sambung Jawa-Sumatera, Sumatera-Riau, Riau-Singapura," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif hadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (27/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain Singapura, Arifin mengatakan Indonesia juga bisa ekspor listrik ke Malaysia melalui ASEAN Power Grid. Jaringan ini merupakan kerja sama interkoneksi listrik untuk meningkatkan keamanan pasokan listrik dan menyediakan platform untuk perdagangan listrik negara-negara Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Kita masuk ke ASEAN Grid dari Sumatera ke Peninsula-Malaysia, sedang dalam proses penjajakan. Kalau itu bisa dilaksanakan kita bisa menyalurkannya," kata Arifin.
Ekspor listrik menjadi salah satu cara yang direncanakan pemerintah untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan listrik PLN. Arifin menyatakan, kelebihan pasokan listrik nasional akan semakin besar jika proyek listrik 35 ribu MW rampung seluruhnya.
Ilustrasi Tol Listrik Sumatera. Foto: Dok. PLN
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, sebelum mengekspor listrik ke Malaysia, saat ini Indonesia lebih dulu mengimpor listrik dari sana. Sebab, perlu pasokan untuk membangun pembangkit yang berada di Kalimantan Barat.
Impor listrik dilakukan PLN dari pasokan listrik Sarawak Electricity Supply Corporation (SESCO). Kerja sama ini merupakan bilateral antara Malaysia dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Untuk tahap awal, kita kebagian impor dan impornya itu kalau dibandingkan dengan total yang kita konsumsi 0,54 persen impornya," kata dia dalam konferensi pers Paparan Kinerja Ketenagalistrikan 2020, Rabu (13/1).
Setelah proyek pembangkit di Kalimantan Barat selesai, PLN yang akan mengekspor listrik ke Malaysia lewat jalur yang sama. Kapasitasnya diperkirakan sekitar 100 hingga 120 megawatt (MW).