Indonesia Terancam Resesi, Luhut Minta Masyarakat Tetap Optimistis

13 Agustus 2020 11:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra.
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra.
ADVERTISEMENT
Indonesia terancam mengalami resesi ekonomi. Meski demikian, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa masyarakat harus optimistis melihat ekonomi ke depan.
ADVERTISEMENT
Selama kuartal II tahun ini, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen secara tahunan (yoy), jauh merosot dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 5,05 persen (yoy).
Jika kuartal III ekonomi kembali minus, maka Indonesia akan masuk ke jurang resesi, menyusul negara-negara lain yang terlebih dulu masuk resesi, seperti AS, Singapura, hingga Jerman.
“Kemungkinan resesi ada saja, tapi kita harus optimis, harus ada itu,” kata Luhut dalam rakernas Apindo secara virtual, Kamis (13/8).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Fanny Kusumawardhani
Luhut memproyeksi ekonomi domestik tahun ini tumbuh 0 persen hingga 0,5 persen. Sama seperti proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Kalau kita lihat minus 5,32 persen, sekarang kita kerja keras, kalau bisa 0 atau 0,5 persen. Tapi anything can happens,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Demi mencegah terjadinya resesi, Luhut bilang, saat ini pemerintah fokus mendorong perekonomian di tiga area. Yakni APBN, stimulus pemulihan ekonomi nasional, dan investasi.
“APBN, stimulus, dan yang paling penting ini domestic investor. Investasi aja, enggak usah ragu, kalau masih ragu kasih tahu kita,” kata Luhut.
Dia pun yakin Indonesia masih bisa mengejar target investasi tahun ini yang sebesar Rp 817,2 triliun. Luhut juga meminta untuk para investor tak perlu ragu menaruh dananya ke Indonesia.
Adapun selama semester I 2029, realisasi investasi mencapai Rp 402,6 triliun. Angka ini naik tipis 1,8 persen dibandingkan periode semester I 2019 yang sebesar Rp 395,6 triliun.
Realisasi penanaman modal dalam negeri selama semester I 2020 mencapai Rp 207 triliun atau naik 51,4 persen (yoy). Sementara penanaman modal asing sebesar Rp 195,6 triliun atau naik 48,6 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
“Saya confident kita makin baik ke depan. Kalau ada yang enggak confident, agak sakit juga itu,” tambahnya.