Industri 4.0 Dianggap Bisa Pulihkan Ekonomi RI dari Dampak COVID-19

5 April 2021 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Deputi VII Kemenko Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, mengatakan saat ini semua negara berupaya membangkitkan perekonomiannya akibat dampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Rizal menganggap perkembangan industri 4.0 bisa mempercepat pulihnya perekonomian di Indonesia saat ini.
“Dengan dikembangkannya industri 4.0 tentu akan mendukung proses pemulihan, tetapi tidak hanya berhenti di situ tapi juga akan lebih meningkatkan ekonomi Indonesia yang didasarkan kepada industri maupun jasa,” kata Rizal saat webinar yang digelar FMB, Senin (5/4).
Pemerintah telah menetapkan 7 sektor industri yang ditetapkan sebagai fokus prioritas making Indonesia 4.0. Pertama, industri makanan dan minuman. Kedua, industri tekstil dan busana. Ketiga, industri otomotif.
Dapur bersama GoFood Foto: dok.GoFood
Keempat, industri kimia. Kelima, industri elektronika. Keenam, industri farmasi, dan ketujuh adalah industri alat kesehatan. Rizal menganggap semua sektor tersebut bisa berpotensi bangkit dengan peran masing-masing.
Rizal mencontohkan sektor otomotif yang bisa digenjot bisa ekspor baterai listrik ke depannya. Namun, ia merasa sektor kesehatan bisa berdampak besar. Hal itu tidak terlepas vitalnya peran sektor tersebut dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Jelas dengan meningkatnya industri farmasi dan alat kesehatan akibat adanya COVID ini juga akan mendorong proses industrialisasi yang ada di tanah air,” ujar Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menuturkan perekonomian di Indonesia juga harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Menurutnya, saat ini tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya alam saja.
“Dari sebelumnya ekonomi Indonesia berbasiskan kepada sumber daya alam, sekarang menuju kepada ekonomi yang didasarkan pada industri yang nilai tambah, industri yang pengolahan dan termasuk di dalamnya ada pengembangan sektor jasa,” tutur Rizal.