Industri Petrokimia Sulit Dikembangkan di Ibu Kota Baru

12 September 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Optimalisasi Industri Petrokimia Nasional di Hotel JS Luwansa. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Optimalisasi Industri Petrokimia Nasional di Hotel JS Luwansa. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Industri Olefin Aromatik Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan, industri petrokimia tidak bisa didirikan di lokasi ibu kota baru, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
ADVERTISEMENT
“Industri Petrokimia spesifik karena pertama di pinggir pantai. Kedua pantainya harus dalam, paling tidak harus 12 meter. Kalau di Penajam tidak bisa,” kata Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (12/9).
Selain itu, Fajar menambahkan, industri petrokimia harus didukung pasokan listrik yang bagus. Sementara kondisi listrik di ibu kota baru dirasa belum maksimal.
Meski begitu, menurut Fajar, industri-industri yang menggunakan petrokimia sebagai bahan baku, misalnya industri makanan dan minuman, bisa saja dibangun di ibu kota baru. Apalagi, ribuan orang diperkirakan akan pindah ke Kalimantan Timur kalau ibu kota baru sudah siap.
"Di ibu kota ini bisa dibangun turunannya terutama makanan, minuman. Itu kalau pindah paling tidak 300 ribu orang akan pindah ke sana. Nah itu enggak mungkin disuplai makanan dari Kaltim sendiri, pasti didatangkan dari luar,” ujar Fajar.
ADVERTISEMENT
“Nah dari luar mentahnya, industri makanan disuplai yang dibikin di sana itu akan menyerap tenaga (kerja) banyak sekali,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Fridy Juwono memastikan, industri kimia akan terus dikembangkan, misalnya pengolahan batu bara menjadi metanol. Ia juga menyatakan bahwa industri kimia yang sudah ada di lokasi ibu kota baru akan dikembangkan lagi.
“Seperti di Kalimantan, Bontang ada itu kita dirikan metanol, kita kembangkan pabrik metanol yang sudah ada bisa dinaikkan kapasitasnya. Ini sedang dalam proses persiapan untuk pengembangan itu,” tutur Fridy.