news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Industri Smelter Logam Undang Investasi USD 46 Miliar, Serap 100 Ribu Pekerja

4 November 2021 19:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan nikel jadi feronikel di Antam, Kendari. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan nikel jadi feronikel di Antam, Kendari. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan keberadaan fasilitas pemurnian dan pengolahan tambang atau smelter logam berperan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal II 2021, industri logam dasar menjadi salah satu sektor yang membuat ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif 7,07 persen.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan, mengungkapkan industri logam dasar tumbuh sebesar 18,03 persen atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,76 persen.
Kehadiran industri smelter logam tersebut juga telah mendatangkan investasi yang tidak sedikit. Ini juga berdampak pada besarnya tenaga kerja yang mampu diserap.
"Saat ini industri smelter logam, meliputi smelter besi baja, alumina, smelter tembaga, serta nikel, dan feronikel, total investasi smelter tersebut sebesar USD 46 miliar dan menyerap tenaga kerja hampir 100 ribu orang tenaga kerja," tutur Arus Gunawan dalam webinar yang digelar Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (Prometindo) pada Kamis (4/11).
ADVERTISEMENT
Arus menuturkan, keberhasilan hilirisasi mineral ini membawa dampak untuk sektor industri antara dan sektor hilir. Ini tergambar juga dengan meningkatnya capaian ekspor produk-produk turunannya.
Menurutnya, ekspor produk berbasis stainless steel pada 2020 tercatat mencapai USD 4 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, telah mencapai USD 6 miliar hingga periode Juli 2021.
Gudang Ekspor Feronikel Antam di Pomalaa Foto: Ema Fitriyani/kumparan

Kemenperin Siapkan 10 Strategi Genjot Hilirisasi Industri

Supaya hilirisasi ini bisa lebih maksimal lagi, Arus mengungkapkan Kemenperin sudah mencanangkan kebijakan Makin Indonesia 4.0. Sejumlah langkah di dalam kebijakan ini, pertama mulai dari perbaikan alur material dengan memperkuat produksi.
Kedua dengan membangun peta jalan zona industri. Selanjutnya akomodasi standar yang berkelanjutan untuk pengembangan electric vehicle, biofuel, hingga energi terbarukan.
Sejumlah pekerja di Morowali, Sulawesi Tengah Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kemudian, langkah keempat adalah pemberdayaan UMKM melalui teknologi. Kelima, membangun infrastruktur digital nasional di kawasan industri.
ADVERTISEMENT
Lalu, upaya untuk menarik investasi asing dalam menargetkan perusahaan global dan mempercepat transfer pengetahuan. Selanjutnya, langkah ketujuh dengan melakukan penguatan sumber daya manusia industri.
"Kedelapan membentuk ekosistem inovasi, kesembilan menerapkan insentif investasi teknologi. Serta kesepuluh harmonisasi aturan dan kebijakan lintas kementerian lembaga dan pemerintah daerah," pungkasnya.