Inflasi April 2021 Diprediksi Naik, Didorong Harga Daging Ayam hingga Telur

3 Mei 2021 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual daging ayam di pasar. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual daging ayam di pasar. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Laju inflasi selama April 2021 diperkirakan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini utamanya didorong kenaikan harga sejumlah komoditas pangan pada masa Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksi inflasi selama bulan lalu sebesar 0,17 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau 1,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Proyeksi tersebut membaik dibandingkan April 2020 yang sebesar 0,08 persen (mtm). Begitu juga jika dibandingkan Maret 2021 yang sebesar 0,08 persen (mtm).
Inflasi pada bulan April 2021 akan cenderung didorong oleh kenaikan dari sisi harga barang bergejolak, seperti daging ayam, daging sapi, serta telur.
"Kenaikan bahan makanan tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan konsumsi masyarakat menjelang bulan puasa," ujar Josua kepada kumparan, Senin (3/5).
Di sisi lain, inflasi selama bulan lalu diperkirakan masih tertahan oleh laju inflasi inti, yang akan melambat menjadi 1,17 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar 1,21 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Menurut Josua, perlambatan itu diakibatkan oleh penurunan harga mobil, sebagai dampak dari penurunan PPnBM yang diperluas untuk kendaraan hingga 2.500 cc.
"Meskipun demikian, laju bulanan inflasi sisi permintaan cenderung meningkat, sejalan dengan potensi peningkatan konsumsi sejalan dengan penyaluran bansos, pembayaran THR dan stimulus lainnya yang diperkirakan mendongkrak permintaan pada bulan April," jelasnya.
Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Sementara itu, untuk inflasi barang yang diatur pemerintah, diperkirakan cenderung meningkat terbatas. Hal ini mengingat adanya peningkatan mobilitas masyarakat di tengah larangan mudik lebaran.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi selama bulan lalu mencapai 0,18 persen (mtm) dan 1,47 persen (yoy). Perkiraan ini berdasarkan survei yang dilakukan bank sentral hingga pekan kelima April 2021.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47 persen (yoy),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.
ADVERTISEMENT
Penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kelima bulan lalu yaitu komoditas daging ayam ras, jeruk, minyak goreng, daging sapi, dan emas perhiasan.
"Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, beras dan tomat," tambahnya.