Inflasi Juli 2022 4,49 persen, Jokowi: Itu Karena BBM Tidak Naik!

18 Agustus 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Angka inflasi di Indonesia hampir menyentuh 5 persen di Juli 2022 yakni, 4,94 persen secara tahunan (yoy). Naiknya harga inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga komoditas global dan tekanan inflasi oleh beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Presiden Jokowi mengungkapkan meski naik, tapi tingkat inflasi Indonesia di Juli 2022 itu masih ditahan oleh harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Melihat angka-angka inflasi, karena angka inflasi di 4,49 persen tadi masih didukung dengan ketidaknaikan, tidak naiknya harga BBM kita, Pertalite, Pertamax, Solar, Elpiji, Listrik. Itu bukan harga sebenarnya, bukan harga keekonomian itu harga yang disubsidi pemerintah yang besarnya subsidinya Rp 502 triliun, angkanya gede sekali,” ujar Jokowi dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian inflasi 2022, Kamis (18/8).
“Kita tahu untuk menahan agar inflasi tidak tinggi, tapi apakah terus menerus APBN akan kuat?,” tanya Jokowi menjelang menutup pidato.
Sebelumnya pemerintah telah menganggarkan anggaran subsidi energi dan kompensasi sebesar Rp 336,7 triliun di 2023. Angka tersebut turun 33 persen dibandingkan anggaran tahun ini yang mencapai Rp 502 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran tersebut terdiri dari subsidi energi Rp 210,7 triliun dan anggaran kompensasi Rp 126 triliun.
“Untuk subsidi yang mencapai Rp 502 triliun tahun ini, termasuk subsidi energi dan kompensasi, tahun depan anggarannya adalah Rp 336,7 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU APBN 2023 di Gedung DJP, Jakarta, Selasa (16/8).