Inflasi Juni 2020 Diperkirakan Makin Rendah, Imbas Harga Komoditas Pangan Turun

30 Juni 2020 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM. Foto: dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
com-Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM. Foto: dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laju inflasi selama Juni 2020 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu. Sejumlah harga komoditas pangan yang menurun dinilai menjadi faktor pendorong rendahnya indeks harga konsumen.
ADVERTISEMENT
Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memproyeksikan, inflasi selama Juni 2020 sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 1,82 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,07 persen (mtm) maupun inflasi selama Juni 2019 yang sebesar 0,55 persen (mtm).
“Kami proyeksikan inflasi Juni 2020 0,04 persen (mtm) atau secara tahunan 1,82 persen (yoy),” kata Eric kepada kumparan, Selasa (30/6).
Menurut dia, tekanan inflasi di bulan ini rendah karena faktor pasokan dan distribusi yang terganggu akibat pandemi virus corona.
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan berkontribusi pada inflasi Juni 2020 di antaranya daging ayam ras dan telur ayam ras,” jelasnya.
Vice President Economist Permatabank Josua Pardede. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, inflasi Juni 2020 akan sebesar 0,02 persen (mtm) dan 1,8 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
“Rendahnya perkiraan inflasi pada bulan ini didorong oleh potensi deflasi kelompok harga bergejolak terindikasi dari penurunan harga sebagian besar komoditas pangan,” kata Josua.
Secara rinci, komoditas yang mengalami penurunan di antaranya beras dengan andil deflasi 0,42 persen, harga daging sapi yang turun 0,75 persen, bawang putih turun 18,2 persen, dan cabai merah yang turun 1,99 persen.
Selain itu, cabai rawit juga mengalami deflasi 1,88 persen, minyak goreng deflasi 0,55 persen, dan gula pasir deflasi 6,34 persen.
Sementara beberapa harga komoditas pangan yang cenderung naik antara lain daging ayam sebesar 14,74 persen dan telur ayam 4,11 persen.
“Tren penurunan sebagian harga komoditas pangan tersebut menunjukkan koordinasi pengendalian inflasi di tingkat nasional dan daerah cenderung baik di tengah pandemi COVID-19 ini,”
ADVERTISEMENT
Sementara itu, inflasi inti juga diperkirakan masih rendah dengan laju pertumbuhan 2,35 persen (yoy). Angka ini dipengaruhi oleh inflasi sisi permintaan yang cenderung rendah, serta penurunan harga emas perhiasan sepanjang Juni sebesar 0,33 persen.
"Inflasi sisi permintaan yang rendah tersebut juga dipengaruhi oleh lemahnya permintaan di tengah turunnya daya beli konsumen," kata dia.
Piter Abdullah. Foto: Facebook/ @Piter Abdullah
Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, inflasi Juni 2020 juga diperkirakan rendah dari bulan sebelumnya. Inflasi selama bulan ini diperkirakan hanya 0,04 persen (mtm) dan 0,94 persen (yoy).
“Prediksi inflasi Juni 2020 sebesar 0,04 persen (mtm) dan 0,94 persen (yoy),” kata dia.
Dia melanjutkan, faktor pendorong inflasi bulan ini karena adanya penurunan harga sejumlah komoditas pangan, seperti beras, bawang putih, gula, dan cabai.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, deflasi pada sandang seperti pakaian dan alas kaki juga mempengaruhi rendahnya inflasi pasca Hari Raya Idul Fitri.
"Meski terjadi deflasi pada beberapa komponen, namun untuk komponen pengeluaran perumahan, listrik, kesehatan dan perawatan pribadi tetap naik, sehingga tetap terjadi inflasi namun rendah hanya 0.04 persen,” tambahnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksi indeks harga konsumen selama bulan ini akan jauh lebih rendah. Hal ini berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral hingga minggu keempat bulan ini.
Selama Juni 2020, bank sentral memperkirakan terjadi deflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan (mtm). Sementara untuk tahun kalender dari Januari-Juni 2020 diperkirakan 0,90 persen (ytd) dan 1,76 persen dari Juni 2019 ke Juni 2020 (yoy).
ADVERTISEMENT
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang diperkirakan Juni ini terjadi inflasi 0,02 persen (mtm). Proyeksi itu juga jauh lebih rendah dari realisasi inflasi di Juni 2019 yang sebesar 0,55 persen (mtm) maupun 2,05 persen (ytd) dan 3,28 persen (yoy).
Selama bulan ini, deflasi disumbang oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan. Mulai dari bawang putih yang turun 0,04 persen, cabai merah, jeruk, dan tarif angkutan udara yang masing-masing turun 0,03 persen.
Selain itu, cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing turun sebesar 0,02 persen serta minyak goreng turun 0,01 persen.
“Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, dan tomat sebesar 0,01 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangannya, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT