Ingin Koleksi Saham IPO? Perhatikan Dulu Hal Berikut Ini

16 Juli 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Membeli atau mengoleksi saham perusahaan yang sudah atau baru akan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak boleh sembarangan. Kalau salah langkah bisa saja malah kehilangan cuan yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang harus diperhatikan apabila ingin koleksi saham IPO?
Analis Erdikha Elit Sekuritas, Regina Fawziyah, mengungkapkan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh investor sebelum membeli saham IPO. Menurutnya salah satu yang harus menjadi pertimbangan adalah terkait strategis perusahaan setelah IPO.
"Fokus bisnis dan strategi bisnis apa dan setelah IPO akan seperti apa, dana IPO akan digunakan untuk apa saja, bagaimana kondisi laporan keuangan perusahaan saat perusahaannya listing di bursa, serta bagaimana pengelolaan sistem manajemennya," kata Regina saat dihubungi, Jumat (16/7).
Untuk itu, Regina menegaskan para investor termasuk yang pemula harus memahami terkait kinerja perusahaan. Sehingga langkah mengoleksi saham tersebut tidak asal beli saja.
Selain itu, Regina menyarankan modal atau dana yang digunakan jangan langsung digelontorkan semuanya untuk membeli saham IPO. Meski begitu, ia menjelaskan mengenai besaran dana yang dikeluarkan itu juga bergantung dari risk profile investor sendiri dan perusahaan yang dituju.
ADVERTISEMENT
"Namun, menurut kami lebih baik sebagian dana saja apabila tertarik untuk investasi di saham IPO. Karena kan kita belum bisa mengetahui apakah bisnis serta strategi dari perusahaan yang baru saja listing di bursa tersebut dapat berjalan dengan sesuai target atau tidak," ujar Regina.
Selanjutnya mengenai market share perusahaan yang dituju setelah IPO juga belum diketahui apakah lebih luas atau malah turun. Regina menuturkan investor memang jarang langsung menggelontorkan semua dananya untuk membeli saham IPO.
"Dan memang biasanya investor membeli saham IPO itu cenderung untuk trading belum untuk investasi jangka panjang karena cenderung berisiko," terang Regina.
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya merasa para investor khususnya yang pemula memang tidak bisa asal beli saham. Menurutnya fundamental perusahaan harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
"Tips untuk pemula do your own research, bandingkan valuasi dengan perusahaan sejenis," tutur Christine.