Ingin Tua Tetap Bahagia? Ini Investasi Aman untuk Para Pensiunan

15 Juni 2020 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rencana pensiun. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rencana pensiun. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang yang pernah bekerja pasti akan memasuki masa pensiun. Sebagian orang memilih pensiun secara natural. Tetapi tak jarang yang memutuskan pensiun dini.
ADVERTISEMENT
Namun cara apa pun itu, dibutuhkan persiapan yang matang untuk memasuki masa pensiun. Salah satunya memilih investasi yang tepat dalam mempersiapkan dana pensiun.
Berkaca dari kasus PT Minna Padi Aset Managemen (MPAM), banyak nasabah yang telah memasuki masa pensiun harus berhadapan dengan hilangnya dana investasi mereka.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan 6 reksa dana milik Minna Padi yang membuat 6.000 nasabah kehilangan dana sekitar Rp 6,6 triliun.
Dari kasus tersebut, bisa terlihat bahwa pemilihan investasi yang tepat dan aman sangat penting untuk memenuhi kehidupan yang pasti di hari emas nanti.
Perencana Keuangan Tata dana Cosulting, Tejasari Assad, mengatakan kebanyakan masyarakat merasa pesangon pensiunnya kurang sehingga dikembangkan supaya cukup untuk hidup selama pensiun. Menurut dia, uang pesangon pensiun atau tabungan selama bekerja sangat boleh untuk diinvestasikan.
ADVERTISEMENT
Namun karena sudah memasuki masa pensiun, sangat disarankan untuk berinvestasi pada produk konservatif. Sebab, meski imbal hasilnya tidak terlalu besar, namun risikonya minim alias cenderung aman.
"Nah, karena sudah masuk masa pensiun, sangat disarankan untuk berinvestasi di produk yang konservatif seperti deposito, obligasi negara atau reksadana pasar uang. Cuma produk-produk tersebut return-nya tidak besar," ungkap Tejasari kepada kumparan, Senin (15/6).
Ilustrasi rencana pensiun. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Menurut Tejasari, jika memilih produk investasi yang aman tersebut, para pensiunan bisa menginvestasikan hingga 50 persen dari dana pesangon yang diterima.
"Untuk obligasi dan reksa dana pasar uang, cukup aman, sehingga persentasenya bisa besar. Misalnya 50 persen," ujarnya.
Selain berinvestasi, ada alternatif lain yang bisa dipilih, yaitu dengan membuka usaha sendiri. Namun, pilihan ini juga bukan tanpa risiko. Justru, risiko malah lebih besar.
ADVERTISEMENT
Sehingga harus berhati-hati dalam memilih jenis usaha, termasuk besaran dana yang bakal digelontorkan untuk jadi modal. Tejasari menyarankan, dana pesangon pensiun yang digunakan tidak lebih dari 25 persen.
"Karena membuka usaha memiliki risiko yang cukup besar, baiknya hati-hati dalam memilih jenis usahanya dan modal yang digunakan tidak lebih dari 25 persen dari uang pesangon," ujarnya.