Ini Alasan Joe Biden Kecam ExxonMobil karena Harga BBM di AS Melonjak!

11 Juni 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden memberikan pidato peringatan kerusuhan pendukung Trump di US Capitol, Washington, DC. Foto: Greg Nash/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden memberikan pidato peringatan kerusuhan pendukung Trump di US Capitol, Washington, DC. Foto: Greg Nash/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam produsen minyak terbesar dunia, ExxonMobil lantaran tidak mau memproduksi lebih banyak minyak. Hal ini berkenaan data inflasi AS di Mei yang melonjak 8,6 persen secara year on year.
ADVERTISEMENT
Adapun tingkat inflasi AS di bulan lalu itu menjadi yang tertinggi sejak Desember 1981. Dilaporkan, tingginya inflasi AS ini dikontribusi oleh lonjakan harga tempat tinggal, bensin, dan makanan.
Tercatat harga energi menyumbang sebagian besar inflasi AS, di mana secara luas naik 3,9 persen dari bulan lalu atau naik 34,6 persen secara year on year. Dalam kategori tersebut, harga BBM AS juga membukukan kenaikan bulanan 16,9 persen dan 106,7 persen secara tahunan.
Presiden Biden yang berbicara di Los Angeles soal ini, langsung menyerang secara verbal kepada Exxon. Menurutnya, perusahaan raksasa minyak tersebut sudah mengantongi keuntungan yang besar dari kenaikan harga komoditas saat ini.
ADVERTISEMENT
Biden menilai, dengan Exxon yang memproduksi lebih banyak minyak dapat meredam tingginya harga energi dan BBM di AS. Sebab, sektor tersebut telah memainkan peran utama dalam kenaikan biaya bagi konsumen.
Secara terpisah, Kepala Penasihat Ekonomi Biden, Brian Deese mengatakan, pemerintah AS setidaknya telah bertemu dengan dua pimpinan eksekutif perusahaan minyak terkemuka, ExxonMobil dan Chevron Minggu ini.
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
Pertemuan tersebut atas permintaan perusahaan untuk membahas soal harga, produksi dan kondisi pasar. Biden menyadari, harga bensin rata-rata nasional AS mencapai rekornya sepanjang masa di US 4.986 lantaran kesalahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang melakukan invasi ke Ukraina.
Namun, Biden tetap menyalahkan ExxonMobil dan produsen minyak lainnya karena dianggap gagal meningkatkan pasokan untuk menurunkan harga.
ADVERTISEMENT
“Satu hal yang ingin saya katakan tentang perusahaan minyak: Mereka memiliki 9.000 izin untuk mengebor. Mereka tidak mengebor,” tegas Biden.
“Mengapa mereka tidak mengebor? Karena mereka menghasilkan lebih banyak uang tanpa menghasilkan lebih banyak minyak — harganya naik,” katanya.
"Alasan kedua mereka tidak mengebor adalah mereka membeli kembali saham mereka sendiri," kata Biden. “Membeli kembali saham mereka sendiri dan tidak melakukan investasi baru.”
Sementara itu, Juru bicara Exxon Mobil, Casey Norton mengatakan pihaknya membantah perkataan Presiden AS itu. Menurutnya, Exxon rajin berkomunikasi dengan pemerintah terkait investasinya untuk menaikkan produksi.
“Kami telah melakukan kontak rutin dengan pemerintah, memberi tahu mereka tentang rencana investasi kami untuk meningkatkan produksi dan memperluas kapasitas penyulingan di Amerika Serikat,” katanya.
ADVERTISEMENT