Ini Alasan Jokowi Mengganti Luhut yang Baru Sepekan Jadi Menteri KP Ad Interim

4 Desember 2020 6:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kiri), bersama Joko Widodo di Hambalang. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kiri), bersama Joko Widodo di Hambalang. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengganti Luhut Binsar Pandjaitan yang baru sepekan ditugaskan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Ad Interim. Seperti diketahui, penunjukan Luhut untuk mengambil alih tugas Edhy Prabowo yang ditangkap KPK, dilakukan pada Rabu (25/11) malam.
ADVERTISEMENT
Tapi tepat sepekan kemudian, yakni pada Rabu (2/12, Jokowi mengganti Luhut dengan Syahrul Yasin Limpo untuk bertugas sebagai Menteri KP Ad Interim.
"Dengan hormat kami beritahukan bahwa bapak Presiden berkenan menunjuk Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) untuk menggantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim," demikian surat yang diteken Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Rabu (2/12).
Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan Foto: Menko Marves
Pergantian tersebut berkaitan dengan perjalanan dinas ke luar negeri yang akan dilakukan Luhut pada 2-10 Desember 2020.
Luhut berkirim surat ke Presiden Jokowi dengan Nomor: B-3863/MARVES/MARITIM/RT.01.00/XI/2020 pada 22 November 2020, yang intinya memohon izin kepada Presiden Jokowi untuk melakukan perjalanan dinas.
Sebelumnya begitu ditunjuk menjabat Menteri KP Ad Interim, Luhut langsung tancap gas menjalankan tugas tersebut. Dia menggelar pertemuan dengan pejabat-pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (26/11) keesokan harinya setelah dia ditunjuk menggantikan Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
Sehari setelahnya, pada Jumat (27/11), Luhut juga menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2021 untuk KKP sebesar Rp 6,65 triliun. Dia pun meminta pejabat KKP tak ragu membelanjakan anggaran, karena Luhut siap bertanggung jawab.
"Saya minta tidak boleh ada yang ragu dalam bekerja, karena kita bekerja untuk Republik. Sekarang saya yang bertanggung jawab di sini. Saya minta kalian kembali bekerja dengan baik, kalau ada masalah laporkan ke saya," kata Luhut.