Ini Penyebab Ekonomi RI Minus 5,32 Persen di Kuartal II 2020

5 Agustus 2020 12:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi selama kuartal II 2020 minus 5,32 persen secara tahunan (yoy) dan minus 4,19 persen secara kuartalan (qtq). Realisasi tersebut anjlok jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 2,97 persen (yoy) maupun jika dibandingkan kuartal II 2019 yang sebesar 5,05 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Perekonomian selama periode April-Juni tersebut lebih buruk dibandingkan proyeksi pemerintah yang minus 4,3 persen (yoy) maupun Bank Indonesia yang mencapai minus 4,8 persen (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, faktor utama dari merosotnya perekonomian domestik adalah akibat pandemi COVID-19. Krisis kesehatan ini merembet ke seluruh sektor ekonomi.
"Kita tahun COVID membawa dampak yang luar biasa buruknya telah menciptakan efek domino dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial, ekonomi, dan dampaknya menghantam lapisan seluruh masyarakat, mulai dari rumah tangga, UMKM, sampai tingkat korporasi," kata Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual Rabu (4/8).
Selain itu, selama kuartal II 2020 harga komoditas migas dan hasil tambang di pasar internasional juga mengalami penurunan, baik secara kuartalan maupun tahunan.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto menyampaikan konpres PDB kuartal III 2019 di Gedung BPS, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP, rata-rata di kuartal I masih USD 52,07 per barel, sementara di kuartal II anjlok menjadi USD 27,67 per barel.
ADVERTISEMENT
"Komoditas hasil tambang seperti timah, aluminium, tembaga juga turun, baik qtq maupun yoy," katanya.
Tak hanya itu, permintaan yang lemah juga menjadi salah satu faktor anjloknya perekonomian. Sementara pasokan melimpah.
Produksi mobil pada kuartal II secara wholesale atau sampai tingkat dealer hanya 24.042 unit atau turun 89,44 persen (yoy). Begitu juga dengan sepeda motor secara wholesale hanya 313.625 unit atau turun 79,7 persen (yoy).
Produksi semen, yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi, hanya 12,68 juta ton di kuartal II 2020. Angka ini turun 9,08 persen (yoy).
Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada kuartal II juga hanya 482.650 kunjungan atau turun hingga 87,81 persen (yoy).
"Sehingga dampaknya kepada sektor-sektor pendukungnya, seperti transportasi, tingkat hunian kamar dan juga ekonomi kreatif seperti kriya, kuliner dan sebagainya juga menurun," tambahnya.
ADVERTISEMENT