Ini Strategi BEI untuk Dorong Emiten Baru Masuk Bursa

21 April 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendukung perusahaan-perusahaan untuk dapat modal menghimpun dana di pasar modal.
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah memberikan beberapa kemudahan di semua tingkatan perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.
“Kami berharap hal tersebut dapat menjadi booster, sehingga nantinya akan lebih banyak perusahaan yang dapat tercatat di BEI dengan kuantitas, kualitas, dan nilai proceed yang lebih tinggi,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (21/4).
Tentunya, lanjut Nyoman, semua dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan investor. Dalam upaya meningkatkan literasi mengenai pasar modal, BEI juga secara berkesinambungan melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan agar ke depannya dapat melakukan penggalangan dana di pasar modal Indonesia.
Kantongi 35 Perusahaan Calon Emiten
Bei pun saat ini mengantongi 35 calon emiten dalam daftar tunggu (pipeline) perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO.
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan 20 April 2022 telah tercatat 17 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” “tambah Nyoman.
Ia mengatakan realisasi IPO hingga 1 April 2022 mencapai 14 emiten baru dengan penggalangan dana Rp 16,93 triliun.
Daftar calon emiten tercatat didominasi oleh perusahaan aset skala besar sebanyak 16 perusahaan, disusul aset skala menengah sebanyak 13 perusahaan. Sementara itu, hanya ada enam perusahaan yang tergolong aset skala kecil.
Selanjutnya, secara sektoral, perusahaan yang tergolong dalam sektor barang konsumsi primer dan consumer non primer masing-masing terdiri dari enam perusahaan. Disusul lima perusahaan dari sektor infrastruktur. Kemudian empat perusahaan tergolong sektor properti dan real estate.
ADVERTISEMENT
Kemudian, masing-masing tiga perusahaan berasal dari sektor energi serta transportasi dan logistik. Lalu, masing-masing dua perusahaan dari sektor bahan baku, industri, teknologi, dan kesehatan.
*****
Ikuti giveaway kumparanBISNIS dan dapatkan hadiah saldo digital total Rp 1,5 Juta, klik di sini. Kegiatan giveaway ini terbatas waktunya, ayo segera gabung!