Investasi Elon Musk di RI Belum Deal, Luhut: Tak Semudah Menjentikkan Jari

23 Mei 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui CEO Tesla Inc, Elon Musk, di Giga Factory Texas. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui CEO Tesla Inc, Elon Musk, di Giga Factory Texas. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, memberi sinyal investasi perusahaan milik Elon Musk, Tesla, masih membutuhkan waktu dan proses. Luhut mengungkapkan hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi antara Indonesia dengan Tesla Inc.
ADVERTISEMENT
"Masuknya investasi suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar, apalagi ini investasi dengan nilai jumbo," ujar Luhut dalam keterangan resminya, Senin (23/5).
Luhut meminta agar masyarakat bersabar menunggu kepastian kerja sama tersebut. Supaya kesepakatan yang diraih bisa betul-betul punya manfaat bagi masyarakat dan negara. Luhut mengatakan, dirinya telah menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Elon Musk selama dua tahun terakhir.
Menurut Luhut, pendiri SpaceX yang baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya sejagat oleh Forbes, tertarik berinvestasi di industri nikel Indonesia. Sektor ini dinilai sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Pertemuan dengan Elon Musk beberapa waktu lalu, kata Luhut, telah membuat terjalinnya komunikasi intensif antara tim Kemenko Marves dan Tesla. Keputusan akhir investasi tetap berada di tangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Tim Tesla bergerak cepat, mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini. Kita tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan kita. Tapi yang harus diingat ini masih tahap negosiasi," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Di sela mengikuti konferensi di Davos, Swiss, Bahlil mengungkapkan produksi baterai mobil listrik menjadi salah satu industri yang sedang dikebut di Indonesia.
Sejumlah perusahaan sudah menyatakan komitmen untuk ikut pendanaan. Salah satunya LG dengan komitmen sebesar USD 9,8 miliar. Kemudian ada CATL dengan investasi tahap pertama USD 5,2 miliar.
"Ketiga Foxconn. Tesla belum, masih dalam proses. Foxconn itu sudah melakukan studi, sekarang termasuk VW dan BASF," kata Bahlil.