Investasi Hulu Migas RI Naik 20 Persen Melebihi Rerata Global, Ini Penyebabnya

8 Desember 2022 19:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
ADVERTISEMENT
Perkembangan investasi hulu minyak dan gas (migas) Indonesia tahun 2022 diprediksi meningkat 20 persen. Hal ini jauh di atas rata-rata investasi migas global tahun ini yang hanya akan tumbuh 5 persen (yoy), berdasarkan hasil riset Rystad Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Riset tersebut menggambarkan bahwa melonjaknya harga komoditas migas dunia dalam dua tahun terakhir tidak serta merta menaikkan investasi di sektor hulu migas. Sebab, sebagian besar investor migas global menggunakan hasil keuntungan dari lonjakan harga untuk melunasi pinjaman dan membayarkan dividen kepada pemegang saham.
Adapun total pelunasan pinjaman perusahaan-perusahaan migas global sampai Juli 2022 mencapai USD 64 miliar. Sementara alokasi dana yang digunakan untuk membayarkan dividen sebesar USD 54 miliar.
Berbeda dengan tren global, investasi di hulu migas Indonesia dalam dua tahun terakhir justru mengalami lonjakan besar. Menurut catatan SKK Migas, pada tahun 2021 nilai investasi di hulu migas sebesar USD 10,8 miliar, sementara tahun 2022 investasi diproyeksikan mencapai USD 13,2 miliar atau naik lebih dari 20 persen.
ADVERTISEMENT
Proyeksi tersebut terlihat dari sejumlah perusahaan migas asing seperti Petronas Carigali memenangkan lelang atas wilayah kerja (WK) migas North Ketapang. Sementara British Petroleum (BP) menjadi pemenang lelang atas WK Agung I dan Agung II.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Indonesia, Berly Martawardaya menyatakan sebagian besar cadangan migas yang proven dan unexploited, baik onshore maupun offshore di Indonesia berada di kawasan timur.
“Ini memerlukan biaya penggalian dan operasi tinggi, sehingga kepastian hukum untuk investasi migas sangat penting,” kata Berly melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/12).
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) temukan cadangan migas baru di tiga lokasi: sumur Eksplorasi R-2 offshore Aceh bagian Barat, Bajakah-001 yang terletak di onshore Jawa Barat bagian Utara, dan Markisa-001 yang terletak di onshore Salawati Papua. Foto: Pertamina
Menurut dia, revisi undang-undang (RUU) Migas merupakan salah satu langkah strategis yang mendesak untuk menggaet investor. Investasi migas masuk dalam kategori jangka panjang dengan tenor rata-rata lebih dari 20 tahun, sehingga hasil yang diperoleh tidak bisa dinikmati secara cepat.
ADVERTISEMENT
Senada, Pengamat Energi Tumbur Parlindungan menilai di tengah harga komoditas yang cukup tinggi, target investasi yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai. Hal ini didukung kebutuhan energi yang meningkat seiring membaiknya ekonomi dunia pascapandemi COVID-19.
"Investasi migas yang menggerakkan ekonomi Indonesia selama ini. Kalau kita mau ada pertumbuhan ekonomi yang baik, tentu saja sektor energi adalah sektor utama yang perlu diperbaiki," tegas dia.
Dia memaparkan, beberapa kebijakan proaktif pemerintah di sektor hulu migas yaitu percepatan proses perizinan investasi, dari target waktu penyelesaian maksimal 3 hari. Pada Oktober 2022 rata-rata waktu penyelesaian perizinan di sektor hulu migas hanya 1,03 hari.
Selain kontraktor migas global, sejumlah perusahaan migas nasional juga menunjukkan komitmennya untuk terus mendorong kenaikan cadangan dan produksi migas di dalam negeri, seperti PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Medco Energi.
ADVERTISEMENT
Selama sembilan bulan di 2022, PHE secara total telah melakukan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 497 sumur dan 56 sumur sedang dalam tahap pengeboran. Pada periode ini PHE berhasil mencatatkan produksi migas akumulatif rata-rata sebesar 962 juta barel setara minyak per hari.
Selain itu, Presiden Direktur Medco E&P Indonesia, Ronald Gunawan mengungkapkan, produksi Medco sudah tumbuh dari 56 ribu barel per hari minyak, menjadi 170 ribu barel per hari. Keberhasilan Medco tersebut merupakan hasil dari strategi untuk mengoperasikan lapangan baru, sedang dan tua.
"Kuncinya optimalisasi dan biaya," jelas Ronald saat 3rd International Convention Of Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Bali.