Investasi PHE Naik 44 Persen Tahun Ini, Buat Akuisisi Blok Masela?

7 Februari 2023 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pengeboran Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pengeboran Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menargetkan investasi di tahun ini melonjak 44 persen dari realisasi tahun 2022, menjadi USD 5,7 miliar atau setara Rp 86,3 triliun (kurs Rp 15.166 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Rincian investasi untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tersebut yaitu investasi Business Development (BD) dialokasikan sebesar USD 3,1 miliar, lalu investasi Non Business Development (NBD) sebesar USD 1,06 miliar.
Kemudian, investasi untuk keperluan Merger dan Akuisisi (M&A) sebesar USD 1,5 miliar. Target tersebut melonjak sangat drastis dari realisasi investasi merger dan akuisisi PHE di tahun 2022 yang hanya USD 27 juta.
Adapun Pertamina saat ini dalam proses mengakuisisi Blok Masela pasca hengkangnya Shell Upstream Overseas Ltd. Pertamina merupakan kandidat tunggal yang akan mengempit hak partisipasi Shell sebesar 35 persen.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengakui melonjaknya investasi untuk merger dan akuisisi di tahun ini salah satunya untuk keperluan mencaplok hak partisipasi di Blok Masela.
ADVERTISEMENT
"Betul (salah satunya untuk Blok Masela)," ujarnya kepada awak media usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Selasa (7/2).
Meski demikian, Nicke masih enggan membeberkan nilai investasi yang disiapkan Pertamina untuk menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, lantaran masih terikat Non Disclosure Agreement (NDA).
"Belum, belum ada. Tidak boleh kita terikat NDA," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) menyiapkan rencana realistis sebelum menggarap Blok Masela, yang saat ini masih dalam proses non binding offer kepada Shell.
Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina
Shell memilih mundur dari proyek Blok Masela dua tahun lalu. Padahal proyek ini ditargetkan bakal beroperasi pada 2027 mendatang setelah digantung lebih dari 20 tahun.
Dalam konsorsium Blok Masela, masih ada Inpex Corporation yang mengempit 65 persen hak partisipasi, sementara Shell 35 persen. Dengan begitu, Pertamina akan menguasai seluruh 35 persen saham yang ditinggalkan perusahaan asal Belanda tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji, menyebutkan saat ini proses pengalihan hak kelola Blok Masela oleh Pertamina akan memasuki tahapan kedua yaitu binding offer kepada Shell.
"Saya kira dalam waktu beberapa bulan ini proses itu akan selesai kemudian baru nanti ada bentuk baru, kalau Shell bisa menerima binding offer Pertamina, berarti dengan pertamina tapi kan ini masih negosiasi," kata Tutuka saat konferensi pers, Senin (30/1).