Investor Asing di Industri Kapas Kosmetik Akan Masuk Indonesia

9 Januari 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Investor asing asal Eropa di industri kapas kosmetik akan menanamkan modalnya di Indonesia. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Farah Ratnadewi Indriani.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masuknya investor asing dari Eropa memberikan sinyal yang positif untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 60 persen berusia produktif dan posisi Indonesia sebagai salah satu anggota G20, menjadikannya salah satu tujuan investasi asing yang menarik.
Dengan penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia juga menjadi pasar yang besar bagi berbagai produk industri.
"Investasi dari Eropa juga akan memberikan keuntungan bagi sektor industri dalam negeri. Sebab, biasanya investor asal Eropa membawa teknologi yang termutakhir dan bisa diaplikasikan di dalam negeri dan tentunya ini sejalan dengan program pemerintah melalui industri 4.0," kata Farah Ratnadewi.
Selain pasar dalam negeri, ujar Farah seperti dilansir Antara, nilai pasar produk kosmetik global sendiri diperkirakan mencapai USD 805,61 miliar pada 2023 atau mencatatkan CAGR 7,14 persen selama 2018-2023.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Data yang dilansir oleh Orbis Research bertajuk "Global Cosmetics Products Market-Analysis of Growth, Trends and Forecasts (2018-2023)" menyebutkan bahwa yang termasuk dalam produk ini adalah kosmetik dan perawatan kulit termasuk kapas kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Industri kosmetik atau produk kecantikan, secara global, adalah salah satu sektor yang tahan banting, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Hal ini disebabkan oleh penggunaan produk yang terus menerus dan meningkat oleh wanita dan semakin meningkat di kalangan pria," tulis laporan tersebut.
Faktor lain yang membuat sektor ini memiliki daya tahan dan tren pertumbuhan yang terus positif adalah penurunan tingkat kesuburan dan kematian yang membuat peningkatan populasi yang menua.
Kaum perempuan dan pria secara global, makin menyadari pentingnya mempertahankan penampilan. Hal itu membuat permintaan dan konsumsi terhadap produk perawatan kecantikan tumbuh semakin positif dan kuat, sekaligus mendorong pertumbuhan industri produk kecantikan.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Sebagai gambaran, pada 2050, penduduk yang berusia di atas 60 tahun diperkirakan akan mencapai 2,09 miliar. Harapan hidup wanita diperkirakan meningkat dari 82,8 tahun pada 2005 menjadi 86,3 tahun pada 2050. Sedangkan pada periode yang sama, harapan hidup pria adalah 78,4-83,6 tahun.
ADVERTISEMENT
Salah satu produsen yang menjajaki sektor ini adalah PT Cottonindo Ariesta Tbk, salah satu produsen kapas kecantikan besar dunia. Perusahaan ini diuntungkan dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia.