Investor Asing Mulai Lirik Indonesia Timur, Pemerintah Diingatkan Persiapkan SDM

29 Juli 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2022 mencapai Rp 584,6 triliun. Bila dipilah berdasarkan sumbernya, sebesar 53,1 persen atau Rp Rp 310,4 triliun investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
ADVERTISEMENT
Sementara bila dibagi atas sebarannya, realisasi investasi di luar pulau Jawa mengambil porsi yang dominan yakni 52,3 persen atau Rp 305,8 triliun.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto mengatakan hal ini mengindikasikan adanya potensi pemerataan pembangunan di masa yang akan datang di mana Indonesia Timur mulai menjadi magnet baru bagi PMA.
Namun di saat bersamaan, dia mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menyambut peluang tersebut.
"Tapi yang selalu jadi catatan adalah Pemerintah Daerah harus menyiapkan SDM yang unggul untuk mendukung investasi itu dan segera membangun jaringan rantai pasok," kata Teguh pada webinar online Kementerian Investasi/BKPM, Jumat (29/7).
Dari data Kementerian Investasi/BKPM, mayoritas investasi bersumber dari PMA pada Semester I 2022 ini adalah di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Industri sektor ini mengambil porsi terbesar yakni 26,3 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian di sektor kedua adalah industri pertambangan dengan porsi 11,2 persen dan pada urutan ketiga adalah industri listrik, gas dan air dengan porsi 8,4 persen.
Teguh menyebut, SDM di Indonesia Timur harus disiapkan karena bila tidak siap, maka investasi yang masuk tak akan banyak membawa dampak bagi wilayah setempat.
"Sehingga kalau ini tidak dimanfaatkan nanti Pemerintah Daerah tidak bisa mengoptimalkan dampak ekonominya, bisa jadi ada PMA di Indonesia timur tapi yang support tetap dari Jawa juga. Ini yang harus didorong," pungkasnya.