Investor Awal Tokopedia Ini Sebut Kenaikan Biaya Aplikasi Bukan Buat Untung

9 Mei 2023 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riset tren makanan pedas 2022 ala Tokopedia, (16/1/22). Foto: Dok. Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Riset tren makanan pedas 2022 ala Tokopedia, (16/1/22). Foto: Dok. Tokopedia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan modal ventura, East Ventures merespons Tokopedia yang menaikkan tarif biaya jasa aplikasi dari semula Rp 1.000 per transaksi menjadi paling tinggi Rp 3.000 per transaksi. Adapun East Venture merupakan investor awal Tokopedia pada 2010.
ADVERTISEMENT
Atas keputusan baru perusahaan, Tokopedia menjelaskan, untuk pembelanjaan Rp 0 hingga Rp 1.000.000, biaya jasa aplikasi naik jadi Rp 2.000 per transaksi. Sementara untuk belanja dengan transaksi Rp Rp 1.000.001 kena biaya jasa aplikasi Rp 3.000 per transaksi.
Menanggapi kenaikan biaya transaksi itu Co-Founder dan Managing Partners East Ventures, Willson Cuaca mengatakan, hal itu bukan untuk sekadar mencari keuntungan, namun agar Tokopedia mencapai keberlanjutan.
“Apakah itu profit yang lebih besar, kayanya enggak. Apakah ini untuk menuju perusahaan yang lebih sustainable, iya,” kata Wilson saat ditemui usai di Jakarta, Selasa (9/5).
Co-Founder dan Managing Partners East Ventures, Willson Cuaca dalam Halal BiHalal East Ventures di Neighbourhood Senopati, Selasa (9/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Apabila pelanggan mengalami kendala, Willson menyarankan agar pelanggan dapat melaporkan keluhan langsung ke Tokopedia. Ia juga sempat menyinggung kompetitor lain menyaingi portofolio East Ventures seperti TikTok.
ADVERTISEMENT
“Dari 15 tahun lalu kita invest ke Tokopedia. 4 bulan kemudian, e-commerce datang dan hilang (tapi) semua tidak, Lazada kuat, Shopee jadi kuat, TikTok tetap stay di sini. Begitulah dunia ini punya kompetisi, setiap founders berusaha inovasi, mengawas dengan kompetisi landscape dan paling penting memberikan benefit ke user,” kata Wilson.
Willson menjamin kehadiran TikTok saat ini tidak memperlambat keuntungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ada sebagian bisnis GoTo yang masih menguntungkan perusahaan.
“Kalau diperhatikan GoTo ada business unit yang sudah profitable, ada yang belum. Kalau dianalisa lebih dalam, biasanya kompetisi tidak sehat bikin pusing. tapi selama kompetisi biasa itu aman,” imbuhnya.