Investor Khawatir Perlambatan Ekonomi, Rupiah Bisa Sentuh Rp15.000 per Dolar AS?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Dengan kondisi ekonomi global yang terus bermasalah dan inflasi yang tinggi membuat bank sentral global menaikkan suku bunga, ini akan berpengaruh terhadap pelemahan mata uang rupiah. ada kemungkinan Rupiah akan melemah di Rp.15.000 (per Dolar AS),” ungkap Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, Selasa (17/5).
Sehingga hal tersebut akan menghambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven. Sekadar catatan, rupiah di pasar spot sendiri saat ini berada di level 14.600-an per dolar AS.
Apalagi, data ekonomi China menunjukkan hasil yang suram menambah kekhawatiran investor tentang perlambatan global dan kenaikan suku bunga.
Di mana, aktivitas China merosot tajam pada April 2022 karena meluasnya lockdown atas COVID-19 yang berdampak besar pada konsumsi, produksi industri dan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, menambah kekhawatiran ekonomi dapat menyusut pada kuartal kedua,” seperti dikutip reuters.
Tidak hanya itu saja, investor telah khawatir bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS untuk memerangi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi, dengan konflik di Ukraina, gangguan rantai pasokan dan penguncian terkait pandemi di China memperburuk masalah ekonomi.
Data pada Senin menunjukkan aktivitas pabrik di negara bagian New York merosot pada Mei untuk ketiga kalinya tahun ini di tengah anjloknya pesanan dan pengiriman baru.