news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Investor Masih Wait and See, IHSG Diprediksi Melemah

22 Januari 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham.
 Foto: Antarafoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, laju IHSG akan bergerak di level support 6.177 dan level tertinggi 6.273 sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Selasa (21/1), IHSG ditutup melemah di level 6.238,15.
ADVERTISEMENT
Menurut Dennies, kemarin IHSG ditutup melemah karena aksi profit taking. Sedangkan dari dalam negeri, sentimen yang mampu mendorong pergerakan masih minim. Pelemahan kemarin terjadi serempak dengan melemahnya bursa saham regional Asia.
“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick membentuk long black body dan indikator stochastic melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan akan ada kelanjutan tren pelemahan dalam jangka pendek,” tulis Dennies dalam risetnya, Rabu (22/1).
Menurut Dennies, investor akan cenderung wait and see menunggu pengumuman suku bunga The Fed.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan saat ini IHSG terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya.
Meski demikian, support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. Untuk itu jika terjadi momentum koreksi wajar, kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Astra International Tbk (ASII), PT HM Sampoerna (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).