news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Investor Optimistis Dengan Pemulihan Ekonomi, Wall Street Ditutup Menguat

3 Juni 2020 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Selasa (2/6) didorong optimisme investor yang percaya keresahan sosial akan segera terlewati. Investor akan mulai fokus pada pengurangan pembatasan lockdown dan tanda-tanda pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Dari laporan Reuters, Rabu (3/6), Dow Jones Industrial Average naik 267,63 poin, atau 1,05 persen menjadi 25.742,65. Sementara S&P 500 naik 25,09 poin, atau 0,82 persen menjadi 3,080,82 dan Nasdaq Composite menambahkan 56,33 poin, atau 0,59 persen menjadi 9608,38.
Nasdaq, S&P 500 dan Dow telah mendekati level tertinggi sepanjang masa penutupan beberapa pekan terakhir. Sekarang masing-masing indeks berada pada posisi 2 persen, 9 persen dan 13 persen di bawah level rekor penutupan. S&P 500 dan Nasdaq telah ditutup di wilayah positif dalam enam dari tujuh sesi terakhir.
Para pelaku pasar saat ini tengah menunggu laporan penting dari Departemen Tenaga Kerja tentang tingkat pengangguran akibat pandemi virus corona. Tingkat pengangguran diprediksi bakal melonjak 19,7 persen.
ADVERTISEMENT
Saham ARCA Airline, yang konstituennya sangat terpukul oleh pembatasan terkait COVID-19, naik 3,8 persen didorong oleh peningkatan lalu lintas udara komersial yang lambat tapi stabil.
Saham Southwest Airlines Co juga naik 2,6 persen setelah perseroan memperpanjang pembelian dan membayar insentif kepada karyawan. Saham Slack Technologies Inc juga tercatat naik 3,2 persen.
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Kabar bahwa Western Union telah mengajukan tawaran untuk membeli perusahaan saingan mereka, MoneyGram International Inc, membuat saham masing-masing perusahaan pengiriman uang itu naik sebesar 11,3 persen dan 29,7 persen.
Saham peritel mewah Tiffany & Co turun 8,9 persen menyusul laporan dari WWD bahwa kesepakatannya dengan LVMH dipandang tidak pasti di tengah pasar AS yang memburuk.
Volume perdagangan saham di Wall Street mencapai 10,72 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 11,35 miliar saham.
ADVERTISEMENT