IPO Oversubscribed, Harga Saham Jhonlin Agro Raya Terbang 24 Persen

4 Agustus 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Emiten perkebunan sawit, PT Jhonlin Agro Raya (JARR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) pada Kamis (4/8). Emiten tersebut menduduki posisi 33 pada tahun 2022 dan ke 799 di BEI hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan perdana, saham JARR terpantau melonjak sejak pembukaan perdagangan. Harga saham JARR saat ini melonjak 24,68 persen ke level 374.
“Kami bersyukur dengan tercapai prioritas perusahaan menjadi go publik. Perusahaan perkebunan bergerak di kelapa sawit dengan luas izin usaha berlokasi di Tanah Bumbu, dan luas lahan mencapai 17.020 hektar,” ujar Direktur Utama Zafrinal Jhonlin Agro Raya dalam seremoni virtual, Kamis (4/8).
Mengutip keterbukaan informasi saham BEI, jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 8 miliar saham. Perusahaan ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dari jumlah pemesanan saham, terjadi oversubscribed dan kelebihan permintaan dari total saham yang ditawarkan. Nilai kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp 2,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 168,89 juta dengan nilai turnover transaksi JAR tercatat sebanyak Rp 61,31 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan sebesar 89 persen untuk modal kerja yaitu pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (OPEX).
Sisanya sebesar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai belanja modal atau capital expenditure (Capex).