Istana Klaim Minyak Goreng Curah Sudah di Bawah Rp 20 Ribu, Faktanya di Pasar?

4 Mei 2022 13:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Minyak goreng curah di pasar tradisional Pasar Minggu Jakarta Selatan. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Minyak goreng curah di pasar tradisional Pasar Minggu Jakarta Selatan. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak goreng curah di pasar tradisional terpantau masih tinggi. Berdasarkan pantauan kumparan di beberapa pasar di Jakarta, Rabu (4/5), rata-rata harga minyak goreng curah Rp 22.000 per liter.
ADVERTISEMENT
Padahal pada hari ini, Istana mengeklaim kebijakan larangan ekspor minyak goreng berikut bahan bakunya sudah membuat pasokan dalam negeri stabil. Bahkan menurut Kantor Staf Presiden, harga minyak goreng curah di pasaran berangsur stabil.
Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Panutan Sulendrakusuma, harga minyak goreng curah sudah memasuki tren penurunan meski belum signifikan.
"Dari data KSP, per 2 Mei kemarin harga minyak goreng curah sudah di bawah Rp 20.000. Tren melandai dan cenderung turun," jelas Panutan dalam keterangan resmi, Rabu (4/5).
Pedagang minyak goreng curah di pasar tradisional Pasar Minggu Jakarta Selatan. Foto: Akbar Maulana/kumparan
Namun berdasarkan pantauan kumparan ke tiga pasar di Jakarta, harga minyak goreng masih dipatok Rp 22 ribu per liter. Bahkan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, stoknya kosong.
"Saya sudah datang ke sini H-3 Lebaran, nyari minyak curah buat masak pas Lebaran biar murah. Muter-muter pasar tapi nggak nemu, sekarang juga nggak nemu," kata salah seorang pengunjung pasar, Erni, kepada kumparan, Rabu (4/5).
ADVERTISEMENT
Sementara di Pasar Cijantung dan Pasar Kramat Jati, pedagang menjual harga minyak goreng curah Rp 22 ribu. Menurut salah seorang pedagang, Andre, mengatakan harga minyak goreng masih sama sejak sepakan lalu.
"Ini harganya belum turun dari seminggu yang lalu. Saya cuma dapet subsidi sekali, waktu minyak langka. Setelah itu nggak dapet lagi," kata Andre.