Jadi Anak Usaha PLN, PT Energy Management Indonesia Kejar Target Kurangi Karbon

22 Oktober 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Energy Management Indonesia (EMI) resmi bergabung menjadi anak perusahaan PT PLN (Persero) pada hari ini, Jumat (22/10). Dengan bergabung ke PLN, EMI akan ambil andil melakukan pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi (CO2) pada 2025.
ADVERTISEMENT
Sebelum dicaplok jadi anak usaha PLN, EMI sebelumnya merupakan BUMN yang bergerak di bidang manajemen energi. Pada Mei lalu, pemerintah mengalihkan seluruh saham seri B yang ada di EMI ke PLN.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan perusahaan menargetkan pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi sebanyak 7,48 juta ton CO2 hingga 2025. EMI akan membantu PLN untuk menuntaskan dekarbonisasi hingga 3,29 juta ton CO2 dan sekaligus secara independen sebesar 4,19 juta ton CO2.
“Dalam pelaksanaan program dekarbonisasi yang digalakkan PLN, PT EMI akan berkontribusi sebesar 3,29 juta ton CO2. Selain itu, PT EMI juga akan berperan dalam dekarbonisasi 4,19 juta ton CO2 di luar PLN,” katanya dalam peluncuran EMI secara virtual, Jumat (22/10).
ADVERTISEMENT
Dengan tajuk “Mendukung Inisiatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy”, Zulkifli juga menjelaskan soal rencana umum energi nasional (RUEN) yang akan ikut dilakukan oleh EMI bersama PLN.
Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN Persero yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Pertama, EMI harus memastikan energi cukup untuk kebutuhan nasional (secure), yaitu lewat penerapan riset dan teknologi berbasis energi baru terbarukan (EBT).
“Secure adalah ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional, yaitu penetapan EBT sebagai prioritas pengembangan energi nasional ke depan yang dibarengi dengan pengembangan dan penerapan teknologi energi,” lanjutnya.
Kedua, EMI juga perlu melakukan analisis dan proyeksi potensi ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, sehingga perekonomian menjadi lebih hijau (gain). Terkait rencana ini, menurut Zulkifli, pemerintah akan menyiapkan ekosistem investasi dan kolaborasi dalam dunia usaha adalah untuk memperkuat pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah ekonomi hijau seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Dari pesan tersebut, prinsip green economy salah satunya adalah penurunan CO2 dan tingkat polusi per gross domestic product (Produk Domestik Bruto) menuju net zero emission akan kita arahkan,” pungkas Zulkifli.