Jadi Lender Investree, BRIsyariah Siap Salurkan Rp 50 Miliar

9 Februari 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRIsyariah menjadi lender Investree. Foto: Dok. BRIsyariah
zoom-in-whitePerbesar
BRIsyariah menjadi lender Investree. Foto: Dok. BRIsyariah
ADVERTISEMENT
BRIsyariah menggandeng Investree sebagai langkah perseroan menapaki digitalisasi penyaluran pembiayaan. Hal itu diwudujkan dalam penandatanganan kerja sama dengan Investree yang ditandatangani pada Jumat (7/2).
ADVERTISEMENT
Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy dan CEO Investree, Adrian Gunadi. Untuk tahap awal, BRIsyariah akan menyalurkan kredit Rp 50 miliar untuk Investree. Tujuan kerjasama ini adalah bentuk dukungan BRIsyariah kepada pengembangan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Kami sepakat dengan Investree karena Investree memiliki peminjam UMKM dengan tingkat risiko yang terukur. Tujuan kerjacsama ini adalah memberikan kecepatan, kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan. Di samping itu dengan kerjasama ini, BRIsyariah akan memperkuat ekosistem ekonomi halal menuju digital,” ujar Fidri berdasarkan keterangan tertulis, Minggu (9/2).
Dia menambahkan, adanya fintech tidak untuk dipandang sebagai pesaing bank. Fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan melayani masyarakat. BRIsyariah ingin membantu pelaku UMKM atau badan usaha lainnnya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan.
ADVERTISEMENT
“Jika BRIsyariah bekerja sama dengan Investree, kami optimistis dapat menjangkau UMKM yang selama ini belum terakses oleh kami,” tegasnya.
Ilustrasi UMKM Binaan BRI Foto: Dok. BRI
Sementara itu, CEO Investree, Adrian Gunadi meyakini kerja sama ini akan bermanfaat bagi UMKM. Sebab kedua belah pihak memiliki kesamaan tujuan, yakni menguatkan ekosistem digital dan perekonomian umat.
“Kami menyambut kerja sama ini dengan antusiasme tinggi. Kami yakin dengan berjalannya kerja sama ini, ekonomi syariah di tanah air dapat lebih maju,” jelas Adrian.
Digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnisnya. Selain kerja sama dengan Investree, BRIsyariah telah meluncurkan i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Rakyat Madani). i-Kurma yang merupakan aplikasi digital untuk memproses pembiayaan mikro akan mempercepat proses pencairan pembiayaan mikro. Selama ini proses bisnis pembiayaan mikro membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 hari.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya i-Kurma, permohonan pembiayaan mikro bisa selesai dalam 1 hari ketika dokumen yang diperlukan sudah lengkap.Atas usahanya, BRIsyariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan signifikan di tahun 2019. Jumlah pembiayaan BRIsyariah meningkat menjadi Rp27,38 triliun, atau tumbuh 25,29% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp21,86 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ini tercatat di atas rata-rata pertumbuhan pembiayaan perbankan nasional maupun perbankan syariah. Pertumbuhan tertinggi pembiayaan di tahun 2019 terdapat di segmen ritel (SME, konsumer, dan mikro). Ketiganya tumbuh masing-masing sebesar 37,47 persen, 28,7 persen dan 26,09 persen.