Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Mengaku Digaji Rp 19 Juta

17 Januari 2020 13:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di The Tribarata, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di The Tribarata, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara Indonesia Millenial Summit 2020 di Kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Dalam sesi diskusi, Erick ditanya tentang berapa besar gajinya sebagai menteri.
ADVERTISEMENT
Sang moderator penasaran, sebab sebelum menjadi menteri, Erick merupakan pengusaha media. Pemilik Mahaka Group ini menjawab jika gaji yang dia terima sebagai menteri tak seberapa, masih lebih besar tanggung jawab dan kecintaan kepada negeri.
"Gaji menteri, saya rasa jauh lah. Kita ini padamu negeri (yang) luar biasa. Cuma Rp 19 juta. Padahal kebijakan yang kita ambil itu jauh lebih besar dibandingkan swasta atau mereka di BUMN," kata Erick di Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (17/1).
Erick Thohir juga ditanya mengenai lebih enak menjadi menteri atau sebagai seorang pengusaha di kalangan swasta. Menurut dia, sebagai menjadi seorang pengusaha terasa lebih bebas ketimbang menjadi menjadi menteri.
Menteri BUMN Erick Thohir di The Tribarata, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Akan tetapi, bekerja di kementerian punya tugas mulia yakni memberikan dampak besar bagi masyarkat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, kata dia, jika bekerja di swasta, dana sosial Corporate Social Responsibility yang dibagikan ke masyarakat kecil, hanya 5-10 persen. Sementara di BUMN, sekitar 30-40 persen.
"Jadi pengusaha lebih bebas. Sebenarnya kalau bicara kontribusi masyarakat ya sama juga. Cuma memang yang membedakan kebijakan di kementerian lebih besar impact full ke masyarakat," jelas dia.
Tak hanya dana CSR, aksi korporasi BUMN juga lebih besar dibandingkan dana APBN. Kata dia, dalam APBN Rp 2.200 triliun, sedangkan total belanja modal di seluruh BUMN Rp 2.400 triliun.
Karena itu juga keberadaan BUMN penting sekali. Dia bahkan tengah membuat program blue print hingga 2024 bahkan lebih panjang terkait bisnis yang dijalankan BUMN berdasarkan jumlah penduduk Indonesia 210 juta orang, yakni di sektor pangan, kesehatan, dan energi.
ADVERTISEMENT
"Itu penting sekali BUMN punya platform yang mem-protect suistanbililty daripada food security, health security, ada energi security. Ini platform ke depan," jelas Erick Thohir.