Jadi Menteri, Erick, Nadiem, dan Wishnutama Mundur dari Perusahaan

22 Oktober 2019 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo kemarin, Senin (21/10) telah memanggil sejumlah tokoh untuk dicalonkan sebagai menteri. Sejumlah tokoh yang dipanggil berasal dari non-partai atau praktisi bisnis seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, dan Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Usai bertemu dengan Jokowi, baik Erick Thohir, Nadiem Makarim, maupun Wishnutama memiliki kesempatan besar untuk menduduki jabatan menteri. Mereka bertiga sepakat untuk mundur dari posisi masing-masing perusahaan untuk mencegah konflik kepentingan.
Pertama, Erick Thohir mengaku akan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA). Iitu dilakukan jika dia positif diangkat jadi menteri di jajaran Kabinet Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024.
Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
"Sudah pasti dengan jabatan seperti ini tidak boleh conflict of interest (konflik kepentingan) tentu kita harus berhenti total," kata Erick usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Senada dengan Erick, Pendiri Gojek, Nadiem Makarim, juga menegaskan hal yang sama. Nadiem merupakan Co-Founder and Chief Executive Officer PT Aplikasi Anak Bangsa (Gojek).
ADVERTISEMENT
"Sudah pasti posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada keterlibatan sama sekali. Terhitung hari ini sudah sama sekali tidak ada kewenangan atau posisi apa pun di Gojek," timpal Nadiem Makarim.
Wishnutama menjawab pertanyaan wartawan saat berada di Kompleks Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Sementara itu, Wishnutama juga mengaku akan segera mundur dari beberapa jabatan yang ia emban saat ini di perusahaan media, jika benar dilantik Jokowi sebagai menteri. Di antaranya di NET.TV dan kumparan.
"Aturannya harus mengundurkan diri kalau jadi, ya belum dong ya nanti secepatnya. Bukan di NET aja di kumparan juga," ungkap dia.