Jadi Tuan Rumah WWF, Menteri PUPR: Kita Mengalahkan Itali

11 Agustus 2022 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
National Stakehokders Forum sebagai persiapan The 10th World Water Forum 2024 di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (11/8). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
National Stakehokders Forum sebagai persiapan The 10th World Water Forum 2024 di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (11/8). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia akan menjadi negara pertama di ASEAN sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan the 10th World Water Forum (WWF) pada tahun 2024 di Bali.
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan terlipihnya Indonesia sebagai tuan rumah berdasarkan voting atau pengambilan suara.
"Kita dipercaya sebagai host itu enggak main-main. Itu voting. Voting 30 banding satu. Padahal lawannya itu Itali. Itu dekat dengan Marseille, pusatnya World Water Council. Tapi kita bisa dapat 30 (suara)," kata Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (11/8).
Basuki mengatakan terpilihnya Indonesia karena negara-negara di dunia melihat Indonesia mampu melaksanakan gelaran besar internasional. Selain itu, Indonesia juga tergabung dalam Asia Water Council.
WWF 2024 yang digelar di Bali itu rencananya ditargetkan akan dihadiri oleh 100.000 peserta. Menghadirkan delegasi 12 kepala negara, 56 menteri dari 172 negara peserta. Basuki mengatakan penyelenggaraan tersebut juga akan membawa dampak langsung pada masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
"Kita targetnya 100 ribu, seminggu tinggal di Bali bayangkan berapa triliun mereka spending money di Bali. Jadi itu kegunaan-kegunaan untuk Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, forum WWF ini sangat penting karena kebutuhan air bersih sangat diperlukan. Dia mencontohkan ketika pandemi COVID-19 kebutuhan air bersih meningkat hingga 3 kali lipat. Tak hanya kesehatan dan kebersihan, air juga berdampak pada kemiskinan.
"Ini juga mempengaruhi stunting dan kemiskinan ekstrem. Kemiskinan ekstrem salah satu faktornya adalah ketersediaan air dan sanitasi. Jadi saya kira water for health ini juga termasuk," ungkapnya.