Jaga Pasokan Listrik Blok Rokan, PLN Akuisisi Saham Anak Usaha Chevron

6 Juli 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blok Rokan dari Chevron yang akan dialih kelola Pertamina per 9 Agustus 2021.  Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Blok Rokan dari Chevron yang akan dialih kelola Pertamina per 9 Agustus 2021. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah puluhan tahun dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Blok Rokan di Riau akan diserahkan 100 persen ke PT Pertamina Hulu Rokan bulan depan. PT PLN (Persero) pun berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik untuk mendukung pengoperasian blok tersebut. Listrik merupakan kebutuhan vital untuk mempertahankan produksi minyak Blok Rokan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, suplai listrik untuk salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang mayoritas sahamnya dimiliki Chevron Standard Limited (CSL).
Untuk itu, PLN menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli saham, pada Selasa (6/7) sehubungan dengan akuisisi atas 100 persen saham MCTN yang dimiliki oleh CSL.
Penandatanganan SPA dilakukan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt secara daring. Kesepakatan ini juga disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini serta manajemen Chevron Standard Limited sebagai pemilik saham mayoritas MCTN.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLTG North Duri Cogen akan digunakan selama tiga tahun untuk melayani kebutuhan listrik di Blok Rokan. Baik selama masa transisi bersama dengan PLTG Migas dan Central Duri sampai akhirnya akan disuplai dari interkoneksi sistem Sumatera.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Zulkifli menyebut setelah 3 tahun, listrik untuk Blok Rokan akan disuplai dari jaringan PLN regional Sumatera. Tidak lagi menggunakan pembangkit MCTN. Saat ini PLN masih mempersiapkan jaringan listrik ke Blok Rokan.
“Untuk jangka panjang, penyediaan listrik 400 MW di Blok Rokan yang andal dan kompetitif akan dipasok dari sistem Sumatera dan Uap 335 MBSPD dengan menggunakan New Steam Generator. Dalam waktu 3 tahun interkoneksi sistem dan New Steam Generator akan beroperasi secara penuh,” katanya saat konferensi pers virtual, Selasa (6/7).
ADVERTISEMENT
Aksi akuisisi saham MCTN merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama antara PLN dan Pertamina Hulu Rokan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020 serta Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap pada 29 Januari 2021.
Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt menuturkan, dengan tuntasnya proses ini maka diharapkan transisi di MCTN dapat berjalan lancar dan selaras dengan transisi Blok Rokan ke Pertamina Hulu Rokan.
Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, turut mengapresiasi PLN dan CSL sehingga dapat menuntaskan perpindahan kepemilikan MCTN dengan baik. Dia pun berharap proses transisi dalam satu bulan ini dapat berjalan beriringan dengan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina dengan lancar.
ADVERTISEMENT
"Blok Rokan sangat strategis bagi Indonesia karena memproduksi 25 persen produksi minyak nasional. Selama ini, mayoritas energi listrik disuplai oleh pembangkit milik MCTN. Sehingga kesepakatan ini sangat penting untuk memastikan suplai listrik Blok Rokan di masa mendatang," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, PLN enggan membeli PLTG milik MCTN karena harga yang ditawarkan tidak wajar, yakni mencapai USD 300 juta. Hitungan PLN, nilai wajarnya USD 190 juta.
Menurut Chevron, PLTG North Duri Cogen tak termasuk dalam aset yang harus diserahkan kepada negara saat kontrak di Blok Rokan habis.
Sementara PLN membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk membangun interkoneksi listrik sistem Sumatera ke Blok Rokan. Maka hingga 2024, PLN memanfaatkan dulu PLTG North Duri Cogen milik MCTN dan didukung PLTG Minas serta Central Duri yang berkapasitas 130 MW.
ADVERTISEMENT