Jajal Kapal Listrik di Denmark, Menteri Trenggono Tertarik Mau Kembangkan di RI

29 Oktober 2021 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kanan) menjajal kapal listrik di Denmark, Kamis (29/10). Foto: Dok: KKP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kanan) menjajal kapal listrik di Denmark, Kamis (29/10). Foto: Dok: KKP
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjajaki potensi pemanfaatan kapal listrik. Ini sejalan dengan pengembangan perikanan tangkap di Tanah Air yang mengarah menuju prinsip ekonomi biru.
ADVERTISEMENT
Niatan ini diungkapkan Menteri Trenggono setelah menjajal kapal ferry Ellen yang melayani rute Sonderborg ke Aeroskobing, Denmark. Ia juga mengunjungi fasilitas pengisian ulang tenaga baterai kapal dalam kunjungan yang didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Denmark, Lithuania Dewi Savitri pada Kamis (28/10).
Kapal yang dijajal tersebut menggunakan konsep ramah lingkungan dan hemat energi lantaran menggunakan tenaga listrik.
"Ini adalah sebuah inovasi yang ramah lingkungan. Dari keterangan pembuat kapal, pihak OMT (Odense Maritime Technology A/S), menyatakan inovasi ini efektif mengurangi emisi," kata Menteri Trenggono dalam keterangan resmi KKP, Jumat (29/10).
Trenggono mengatakan, saat ini timnya tengah dalam tahap penelitian memanfaatkan tenaga listrik diterapkan pada kapal dengan jarak tempuh dan waktu operasi lebih lama, yakni kapal untuk fungsi perikanan tangkap.
ADVERTISEMENT
"Saya tertarik memanfaatkan potensi tenaga listrik diterapkan untuk kapal perikanan di Tanah Air, sesuai prinsip ekonomi biru. Saya akan diskusi dengan Bappenas bagaimana mewujudkan ini," sambung Trenggono.
Kapal listrik di Denmark, Kamis (29/10). Foto: Dok: KKP
Dubes Dewi Savitri Wahab menambahkan, kedua negara memiliki karakter yang sama yakni negara maritim dengan banyak pulau yang memerlukan konektivitas laut.
"Pengalaman Denmark membangun kapal bertenaga listrik diharapkan dapat dikerjasamakan dan saling menguntungkan bagi kedua negara. Khususnya pengembangan tenaga listrik untuk kapal perikanan," tutur Dewi.
Saat ini transportasi laut merupakan salah satu konsumen terbesar bahan bakar fosil. Menurut laporan baru-baru ini oleh firma riset pasar IDTechEx, kapal listrik memiliki baterai terbesar.
Untuk skala baterai, IDTechEx menawarkan ukuran rata-rata baterai EV, yang di Amerika Serikat adalah 67 kWh. Sedangkan kapal feri Ellen di Denmark yang dijajal Menteri KP, ditenagai oleh baterai dengan total kapasitas 4.300 kWh.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, banyak kalangan memprediksi peluang kapal bertenaga listrik cukup besar. Ini lantaran banyaknya rute penyeberangan antarpulau dan wilayah perairan yang luas.