Jajaran Direksi MIND ID yang Baru Diangkat Erick Didominasi Eks Petinggi PGN

kumparanBISNIS

30 Oktober 2021 16:28 WIB

waktu baca 2 menit

Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran Program Mentorship BUMN Muda, Rabu (25/8). Foto: Dok. Istimewa

Menteri BUMN Erick Thohir merombak besar-besaran Direksi PT Inalum (Persero) atau MIND ID. Empat dari lima direktur termasuk direktur utama dicopot sekaligus. Penggantinya didominasi oleh mantan atau eks petinggi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Keempat direktur yang dicopot adalah Orias Petrus Moedak dari jabatan Direktur Utama, Ogi Prastomiyono dari jabatan Direktur Layanan Strategis, Normansyah Duliar dari jabatan Direktur Transformasi dan Pengembangan Usaha, dan Sophia Isabella Wattimena dari jabatan Direktur Pelaksana.

Posisi Dirut MIND ID diisi oleh Hendi Prio Santoso yang sejak 2017 merupakan Dirut PT Semen Indonesia (Persero). Sebelum di Semen Indonesia, dia merupakan mantan Dirut PGN pada 2007-2017.

Eks Direktur Pemasaran PGN Danny Praditya. Foto: Edy Sofyan/kumparan

Selain Hendi, eks petinggi PGN yang juga diboyong Erick ke MIND adalah Dilo Seno Widagdo sebagai Direktur Pengembangan Usaha MIND ID. Di PGN, dia pernah menjabat sebagai Direktur Komersial dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi.

Eks petinggi PGN lainnya adalah Danny Praditya yang kini menjadi Direktur Operasi dan Portofolio MIND ID. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Komersial PGN hingga 2019.

Sementara Devi Pradyna Paramita yang diangkat Erick menjadi Direktur Keuangan MIND ID bukan alumni PGN. Dia terakhir menjabat sebagai Direktur Pelaksana dan Keuangan PT PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Eks Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN (Persero) Tbk, Dilo Seno Widagdo, di Puri Nirwana, Cibinong, Bogor. Foto: Ema Fitriyani/kumparan

Hanya Dany Amrul Ichdan yang tidak dicopot Erick. Dia tetap menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID.

Selain direksi, ada satu komisaris baru yang diangkat Erick yaitu Martuani Sormin. Dia menggantikan Rendi Akhmad Witular. Rendi saat ini merupakan Staf Khusus Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sedangkan Martuani adalah pensiunan kepolisian dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal Polisi.