Jalur Trem Ditemukan di Proyek MRT Jakarta, Ini yang Bakal Dilakukan

27 Desember 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur rel trem yang ditemukan di kawasan Glodok, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Jalur rel trem yang ditemukan di kawasan Glodok, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rel trem ditemukan saat pembangunan proyek MRT Jakarta Fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota. Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI), Junus Satrio Atmodjo, mengungkapkan trem tersebut sudah ada sejak zaman Belanda.
ADVERTISEMENT
Junus sudah memperkirakan bakal ditemukan rel trem saat pembangunan MRT Jakarta. Ia menyebut selama ini trem jalur itu hanya ditutup dan dilapisi dengan aspal.
Junus menjelaskan tidak menutup kemungkinan trem tersebut akan dipindah dan disimpan. Apalagi, kata Junus, kondisinya saat ditemukan juga masih baik. Untuk sementara trem disimpan di Perum Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).
“Apa yang kita akan lakukan setelah itu (trem ditemukan) masih sangat terbuka, masih ada waktu 4 tahun untuk kita membahas. Kalau akan kita pugar bagaimana cara mempugarnya akan kita sampaikan ke publik, itu waktunya masih banyak,” kata Junus saat Forum Jurnalis MRT Jakarta, Senin (27/12).
“Sementara di lokasi PPD karena pemiliknya adalah PPD. Nanti dari situ akan kita konservasi dan ya kita putuskanlah setelah ini apa yang akan kita lakukan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Junus memastikan rel trem yang ditemukan merupakan salah satu yang tertua di Indonesia karena diperkirakan dibangun pada 1869. Ia menegaskan trem tersebut menjadi warisan budaya yang berharga sehingga harus dijaga dengan baik.
Sejumlah alat berat pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota terparkir di lokasi ditemukannya rel trem di Glodok, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
"Berdasarkan catatan kita itu dibangun 1869, artinya dua tahun setelah dibangunnya sistem kereta api yang menghubungkan antara Semarang dengan ke Tanggung, ini adalah rel kereta api pertama di Indonesia. Dua tahun setelah itu dibangun rel trem di Jakarta. Jadi yang kita hadapi sekarang ini adalah rel trem yang tertua juga di Indonesia,” tutur Junus.
Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, memastikan bakal menindaklanjuti temuan tersebut. Ia mengatakan pembahasan penemuan dilakukan dengan pihak terkait khususnya dengan arkeolog.
ADVERTISEMENT
Silvia mengungkapkan rel trem yang ditemukan berada di bawah jalur busway atau tepatnya di Jalan Pintu Besar Selatan. Ia mengatakan kedalaman rel tidak sama, yaitu berkisar antara 15 sampai 110 cm dari permukaan jalan.
“Pembahasan sudah berjalan cukup panjang bagaimana mau menangani temuan ini dari pemindahan termasuk penyimpanannya,” tutur Silvia.