news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Janji Jokowi dan Harga BBM yang Tak Kunjung Turun

17 April 2020 7:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 18 Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi meminta para menterinya mengkalkulasi rencana penurunan harga BBM subsidi maupun nonsubsidi. Jokowi menekankan harga BBM bakal turun seiring dengan merosotnya harga minyak dunia ke level USD 30 per barel.
ADVERTISEMENT
"Karena itu saya minta kalkulasi dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM subsidi dan nonsubsidi," kata Jokowi kala itu dalam rapat online.
Tapi, 30 hari berlalu, permintaan tersebut tak kunjung terealisasi. Harga BBM subsidi dan nonsubsidi tak kunjung turun.

DPR Desak Harga BBM Turun

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan PT Pertamina (Persero), Anggota DPR RI dari Fraksi Gerinda Andre Rosiade mendesak perusahaan untuk menurunkan harga BBM. Sebab harga minyak mentah sudah turun hingga di bawah USD 30 per barel.
Menurut Andre, penurunan harga BBM harus segera dilakukan, sebab virus corona ini berdampak ke semua lapisan masyarakat. Katanya, tak masalah jika dengan penurunan ini perusahaan akan merugi tiga bulan saja karena pemerintah sudah menganggarkan dana untuk penanganan virus corona hingga Rp 405 triliun.
ADVERTISEMENT
"Untuk Pertamina, bagi kami, tidak peduli dengan penurunan harga minyak dunia sudah di bahwa USD 30 per barel, seharusnya Ibu segera bicara dengan Menteri ESDM supaya bisa turunkan harga BBM," katanya kemarin.
Anggota Fraksi Partai Gerindra Komisi VI Andre Rosiade. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Tak hanya Andre, anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Primus Yustisio, juga meminta adanya perubahan harga BBM sebab produk yang saat ini dijual di SPBU masih mengacu pada harga minyak mentah dunia saat USD 70 per barel.

Hitungan Keekonomian

Beberapa hari sebelum kedua anggota DPR tersebut meminta harga BBM turun, mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini telah membuat hitungan.
Menurutnya, harga keekonomian BBM Premium sekarang sudah turun dari Rp 8.400 per liter menjadi sekitar Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per liter. Rudi menjelaskan, angka keekonomian BBM Premium mencapai Rp 8.400 itu merupakan harga saat minyak mentah periode tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Kala itu harga minyak mentah diasumsikan berada di level USD 105 per barel, dengan kondisi nilai tukar rupiah masih kuat di level Rp 10.000 per dolar Amerika Serikat. Sedangkan saat ini kondisinya jauh berbeda.
"Jadi Rp 8.400 x Rp 15.000 / Rp 10.000 × USD 40 / USD 105 = Rp 4.800. Itu semua sudah termasuk PPn dan keuntungan Pertamina 10 persen," terangnya.
Sementara, menurut Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, harga BBM di Indonesia harusnya sudah turun sekitar 35 persen.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di pertamina energy forum 2019, Selasa (26/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Pertamina Hanya Bisa Berikan Diskon

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati merespons desakan tersebut. Dia mengatakan belum ada rencana penurunan harga BBM hingga saat ini karena yang menetapkan adalah Kementerian ESDM. Meski begitu, perusahaan memberikan diskon ke konsumen.
ADVERTISEMENT
"Penetapan harga BBM ini very regulated. Jadi kami setiap bulan mengikuti formula yang ditetapkan Kementerian ESDM. Jadi ketetapannya ada di pemerintah. Hari ini memang belum penurunan, namun secara korporasi, kami berikan diskon. Jadi kami melakukan langkah yang secara korporasi boleh dilakukan," terang dia kemarin.
Salah satu diskon yang diberikan Pertamina adalah potongan harga atau cashback 50 persen kepada 10.000 pengemudi ojek online terdampak corona. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bantu umumkan promo ini dalam cuitannya di Twitter pada Senin (13/4). Promo berlaku mulai 14 April 2020 hingga 12 Juli 2020.
Jadi kapan harga BBM turun?