Jawaban Blue Bird Soal Isu Sahamnya Dibeli Gojek

18 Februari 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BYD e6 jadi armada taksi listrik Blue Bird. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
BYD e6 jadi armada taksi listrik Blue Bird. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Perusahaan taksi terkemuka di Indonesia, PT Blue Bird Tbk (BIRD) angkat bicara soal isu sahamnya di beli Gojek.
ADVERTISEMENT
Head of Investor Blue Bird Michael Tene menegaskan, pihaknya tidak bisa memberikan detail informasi soal pemborong saham BIRD.
“Sebagai perusahaan terbuka, kami tidak bisa memberikan informasi detail mengenai transaksi yang dilakukan oleh parent company kami selain dari apa yang sudah kami sampaikan dalam keterbukaan informasi di BEI,” ungkap Michael kepada kumparan, Selasa (18/2).
BYD e6 jadi armada taksi listrik Blue Bird. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Sebelumnya pada Jumat (14/2), PT Pusaka Citra Djokosoetono selaku pemegang saham pengendali PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyampaikan laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan perusahaan terbuka kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam laporan tersebut, tertulis bahwa Pusaka Citra Djokosoetono melepas sebanyak 108,2 juta saham BIRD atau setara 4,33 persen senilai Rp 411,1 miliar. Sayangnya, dalam laporan tersebut tidak dijelaskan siapa pemborong saham BIRD.
ADVERTISEMENT
Beredar isu, saham tersebut dibeli oleh startup decacorn super apps, Gojek. Gojek memang sempat diisukan bakal membeli 5 persen saham perusahaan taksi terkemuka Indonesia, Blue Bird. Untuk transaksi tersebut, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim itu, disebut-sebut harus merogoh dana USD 30 juta atau sekitar Rp 420 miliar.
Kabar yang dilansir Bloomberg itu menyebutkan, pembelian 5 persen saham Blue Bird itu akan menandai investasi terbaru Gojek. Startup yang bernilai USD 10 miliar itu, saat ini merupakan salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.