JBIC Siap Dukung Investasi Sektor Kesehatan dan Pangan di Indonesia

26 Juli 2022 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan Kemenko Perekonomian bertemu dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Tokyo, Jepang, Senin (25/7).  Foto: Irfan W
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan Kemenko Perekonomian bertemu dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Tokyo, Jepang, Senin (25/7). Foto: Irfan W
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesempatan bertemu Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dimanfaatkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menawarkan investasi di sektor kesehatan dan pangan di Indonesia. Gayung bersambut, JBIC siap mendukung investasi di dua sektor yang sedang jadi fokus Indonesia sebagai dampak pandemi dan krisis akibat perang Ukraina-Rusia.
ADVERTISEMENT
“Sektor Kesehatan sudah mengembangkan layanan Kesehatan di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), yaitu di KEK Kesehatan di Sanur Bali. Di KEK boleh melakukan penelitian klinikal-trial dan memungkinkan Dokter Asing untuk bisa praktik,” terang Menko Airlangga saat bertemu Gubernur JBIC yang baru, Nobumitsu Hayashi di hotel Imperial, Tokyo, Senin (25/7).
Pertemuan yang berlangsung dengan penuh persahabatan ini berlangsung 2 jam. Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Tokyo, Jepang, Senin (25/7). Foto: Irfan W
Menko Airlangga mengapresiasi JBIC karena selama ini telah berinvestasi dan merealisasikan proyek-proyek di bidang energi dan otomotif. Namun, Menko Airlangga meminta JBIC meningkatkan investasinya di Indonesia melebihi Thailand dan Vietnam.
Beberapa sektor investasi yang sangat menarik dan potensial di Indonesia saat ini, terutama sejak masa pandemi dan krisis global ini, yaitu sektor kesehatan (medical) dan sektor pangan (food). Karena itu, Menko Airlangga mengundang JBIC untuk membiayai proyek-proyek di bidang kesehatan dan pangan itu, termasuk proyek pupuk.
ADVERTISEMENT
Terhadap tawaran ini, Gubernur Hayashi sangat menyambut baik dan berjanji akan berinvestasi di kesehatan dan pangan. “JBIC sangat mendukung tawaran investasi di bidang pangan dan pupuk. Seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk, maka kebutuhan pangan akan terus meningkat. Namun, pangan dan pupuk ini memerlukan supply chain yang baik. JBIC akan sangat mendukung investasi baru di pangan dan pupuk,” kata Hayashi.
Menteri Agus menambahkan bahwa pada September 2022 akan ada acara Business Forum di Indonesia yang mengulas Industri Farmasi. Menteri Agus mengundang JBIC untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Menko Perekonomiam Airlangga Hartarto bertemu dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Tokyo, Jepang, Senin (25/7). Foto: Irfan W
JBIC merupakan lembaga keuangan publik Jepang dan lembaga kredit ekspor yang dibentuk pada 1 Oktober 1999, melalui penggabungan Bank Ekspor-Impor Jepang (JEXIM) dan Dana Kerja sama Ekonomi Luar Negeri (OECF).
ADVERTISEMENT
JBIC adalah sayap internasional dari Japan Finance Corporation (JFC) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan. Peran JBIC sangat penting untuk Jepang untuk berinvestasi di luar negeri dan meningkatkan daya saing internasional industri Jepang. Selain itu, JBIC juga mempromosikan bisnis luar negeri yang bertujuan melestarikan lingkungan global, seperti mencegah pemanasan global.
JBIC mengelola dana 2.023 miliar Yen atau setara Rp 221 triliun. Namun, hingga 31 Maret 2022, JBIC telah melakukan pinjaman dan penyertaan modal senilai 15.146 miliar Yen atau setara 1.545 triliun.