Jeff Bezos Mundur dari Amazon, Nasdaq Turun 2,2 Poin

4 Februari 2021 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeff Bezos, konglomerat pendiri perusahaan Amazon dan Blue Origin. Foto: Isaiah J. Downing/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jeff Bezos, konglomerat pendiri perusahaan Amazon dan Blue Origin. Foto: Isaiah J. Downing/REUTERS
ADVERTISEMENT
Satu dari tiga indeks utama Wall Street, yaitu Nasdaq Composite turun 2,23 poin pada penutupan perdagangan di Bursa Saham Amerika Serikat, Rabu (3/2) waktu setempat. Penurunan ini akibat tertekan kabar mundurnya Jeff Bezos dari posisi CEO Amazon.
ADVERTISEMENT
Nasdaq Composite turun 2,23 poin atau 0,02 persen menjadi 13.610,54. Sedangkan dua indeks utama lainnya yaitu Dow Jones Industrial Average naik 36,12 poin atau 0,12 persen menjadi 30.723,6 dan S&P 500 menguat 3,86 poin atau 0,10 persen menjadi 3.830,17.
Pergerakan Nasdaq tertekan dan membatasi kenaikan di pasar yang lebih luas sebab harga saham Amazon.com Inc turun 2 persen menyusul langkah mengejutkan Jeff Bezos mundur sebagai CEO. Keputusan itu membuat khawatir kinerja kuartalan Amazon.
"Namun, para analis optimistis dengan promosi kepala cloud computing-nya Amazon ke posisi teratas," demikian laporan Reuters, dikutip kumparan, Kamis (4/2).
Jeff Bezos Foto: Reuters/Richard Brian
Sementara itu Dow dan S&P 500 yang menguat tipis, ini merupakan kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Pendorongnya adalah harga sama Alphabet Inc yang mencapai rekor tertinggi menyusul hasil kuartalan yang kuat.
ADVERTISEMENT
Harga saham Alphabet melesat 7,3 persen memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500. Induk usaha Google pada Selasa malam itu melaporkan kinerja yang melampaui ekspektasi penjualan kuartalan untuk bisnis iklan dan cloud mereka.
Kinerja yang positif ini menurut laporan Refinitiv, karena dibantu juga oleh pandemi. Dengan kinerja lebih tinggi daripada prediksi dari Alphabet dan perusahaan lain, emiten S&P 500 berada di jalur yang tepat untuk mencatat pertumbuhan pendapatan untuk kuartal keempat 2020.
Sementara itu, indeks volatilitas Cboe turun dan pergerakan liar dalam saham GameStop mereda. Harga saham GameStop berakhir naik hanya 2,7 persen.
Kepala Strategi Pasar di JonesTrading Stamford, Michael O'Rourke, mengatakan, aktivitas perdagangan ritel baru-baru ini kemungkinan besar akan berlangsung untuk sementara waktu dan menjadi kuat. Tapi dia tidak tahu apakah perdagangan ini akan berlangsung dengan intensitas yang sama.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk mempertahankan jenis intensitas itu. Apa yang mungkin kita lihat adalah gerakan terkoordinasi dalam nama individu oleh kerumunan itu," kata O'Rourke kepada Reuters.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengadakan pertemuan minggu ini dengan pejabat tinggi, termasuk dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Federal Reserve, untuk membahas volatilitas pasar yang didorong oleh perdagangan eceran saham GameStop, perak, dan saham lain yang digemari di media sosial akhir-akhir ini.
Menurut laporan Bloomberg, SEC sedang meninjau postingan media sosial untuk mencari tanda-tanda potensi penipuan di balik hiruk pikuk perdagangan baru-baru ini di saham GameStop dan perusahaan lain.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan konferensi dengan DPR Demokrat dan berbicara dengan senator Demokrat di Gedung Putih. Partai tersebut bersiap menggunakan manuver prosedural untuk mendorong paket bantuan virus corona senilai USD 1,9 triliun dari Biden tanpa suara dari Partai Republik.
ADVERTISEMENT