Jelang KTT Luar Biasa G20, RI Siapkan Proposal Tangani Virus Corona

26 Maret 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani  memberikan cenramata kepada Menkeu Australia Josh Frydenberg di acara G20 di Riyadh, Arab Saudi. Foto: Instagram/@smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani memberikan cenramata kepada Menkeu Australia Josh Frydenberg di acara G20 di Riyadh, Arab Saudi. Foto: Instagram/@smindrawati
ADVERTISEMENT
Menjelang diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 tentang Covid-19 secara virtual pada hari ini, Kamis (26/3), pemerintah menyusun konsep untuk menangani virus corona di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Konsep ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, selaku Sherpa G20 Indonesia, dalam pertemuan virtual G20 Extraordinary Sherpa Meeting, Rabu (25/3) secara online.
Pertemuan tersebut menjadi pendahuluan untuk membahas konsep naskah “Leaders’ Statement on Covid-19” yang akan menjadi keluaran utama dari Pemerintah Arab Saudi selaku Presidensi G20, yang menjadi pemimpin dari pertemuan Sherpa dan KTT ini.
Apa saja konsep yang disusun?
Dalam kesempatan ini, Indonesia menyampaikan beberapa poin utama yang direkomendasikan menjadi bagian dari LeadersStatement. Pertama, meningkatkan proteksi sosial terhadap kelompok rentan, termasuk masyarakat usia lanjut, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta pekerja dengan upah rendah.
"Kedua, mendukung dan memastikan keselamatan tenaga medis sesuai dengan standar World Health Organization (WHO) melalui kemudahan akses terhadap obat-obatan dan alat pelindung diri (APD)," demikian tertulis dalam rilis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikutip kumparan, Kamis (26/3).
Pria memakai masker di pasar, di Arab Saudi. Foto: REUTERS
Ketiga, memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan vaksin dan kebutuhan medis lainnya. Dalam hal ini, Indonesia meminta agar setiap negara G20 dapat turut memfasilitasi perdagangan dan mobilitas obat serta kebutuhan medis lainnya, antara lain melalui upaya relaksasi prosedur ekspor-impor.
ADVERTISEMENT
Keempat, segala bentuk kontribusi finansial yang bersifat global harus tetap merujuk pada kondisi dan prioritas nasional. Hal ini mengingat adanya perbedaan kebutuhan dan prioritas dalam negeri dari setiap negara yang terdampak untuk mengerahkan segala sumber daya yang tersedia.
Kelima, perlu adanya komitmen para pemimpin dunia dalam menciptakan kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat guna mencegah resesi ekonomi global yang lebih dalam akibat dari keberlanjutan pandemi ini.
Sherpa G20 Indonesia menyampaikan bahwa LeadersStatement harus merekomendasikan langkah-langkah konkret dan dapat dieksekusi untuk penanganan Covid-19.
Ditekankan pula bahwa statement para pemimpin G20 akan bermanfaat jika setiap negara anggota G20 berkomitmen untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam penanganan pandemi global dimaksud.
Selain itu, Indonesia mendukung usulan Presidensi Arab Saudi memasukkan Jaring Perlindungan Sosial atau Social Safety Net sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat miskin dalam menghadapi dampak COVID-19, khususnya di negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
"Indonesia juga menyetujui proposal Jepang untuk memasukkan paragraf yang berisi dukungan para pemimpin G20 bagi Pemerintah Jepang yang akan menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 sebagai akibat dari merebaknya COVID-19," terangnya.
KTT Luar Biasa G20 tentang COVID-19 akan dijalankan secara virtual pada hari ini, pukul 19.00 WIB dan akan diikuti oleh seluruh pemimpin negara G20 dan organisasi internasional terkait, termasuk Presiden RI Joko Widodo. Jokowi akan didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sherpa G20 Indonesia. KTT akan dipimpin oleh Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.